Mohon tunggu...
Ini Tanjung Tani
Ini Tanjung Tani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Suka sejarah, jurnalistik dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Pangeran Petjah Koelit Ke Obat Alternatif Malaria: 30 Tahun Penulisan Sejarah Indonesia

18 November 2021   13:15 Diperbarui: 18 November 2021   13:33 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Departemen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga kembali melaksanakan kuliah umum dengan mengusung tema menarik yang dibawakan oleh Professor William Bradley Horton sebagai  adjunct professor di prodi Ilmu Sejarah FIB Unair, Rabu (17/10). Judul yang diambil pada tema pembahasan kali ini merupakan sebuah tulisan karya Prof. William. Judul yang dibahas ini merupakan salah satu karya tulis Prof. William yang ia tulis pada tahun 90-an. Tulisan ini menceritakan tentang Tokoh Jerman-Thai bernama Pieter Erberveld (tokoh abad 17-18). Pieter sendiri dituduh memberontak pada VOC karena ia sendiri ingin menguasai Pulau Jawa. Ia sendiri ditangkap oleh VOC pada tahun 1721. Tokoh Pieter sendiri bisa ditemukan pada buku berjudul The Hero of Batavia Discourses of Rebellious Pieter Erberveld yang merupakan buku dwibahasa ditulis oleh Prof. William dan Istrinya. 

Sejarah ini merupakan sejarah yang tidak bisa ditulis kembali karena hilangnya dokumen-dokumen di arsip nasional. Prof. William sendiri ingin memberikan gambaran atau bayangan kepada masyarakat Indonesia apakah tokoh ini dipandang sebagai pahlawan ataupun pemberontak. 

Tulisan lain dari Prof. William yang baru dan menjadi perhatian lebih dalam melakukan penelitian mengenai sejarah malaria dan obat-obatnya pada zaman pendudukan Jepang. Selain itu, tulisan yang ia tulis semakin lama topiknya semakin luas, bahkan hingga membahas sejarah yang tak terungkap ataupun terhapus. 

Dalam menulis sejarah, Prof.William juga sering berkolaborasi dengan istrinya, namun tentunya dalam mengkaji suatu topik beliau dan istrinya seringkali menemui kendala. salah satunya ketika menulis mengenai buku The Hero of Batavia. 

Pieter Erberveld sendiri menjadi sebuah simbol mengenai ketidaksetiaan rakyat Indonesia pada pemerintah maupun kerajaan Hindia Belanda. Hal ini menyebabkan Belanda menyingkirkan tokoh tersebut. 

Prof. William sendiri juga sempat mengkaji hukum sebelum perang, salah satunya hukum mengenai kepelacuran pada masa PD II  (pendudukan Jepang) yang sempat dilacak arsipnya di Jepang.  Pembahasan mengenai ini sangat menarik dan menjadi perhatian. Prof. William juga mengatakan bahwa orang-orang seperti ini (pelacur)  hidupnya selalu diatur dan dikontrol pada masa pemerintah Jepang. Penyakit yang mereka derita seringkali tidak mendapat penanganan yang baik, mereka hanya ditempatkan pada suatu ruangan tertutup (diasingkan) tanpa pengobatan atau penyembuhan. 

Tujuan Prof.William menulis hal-hal yang tidak diketahui banyak orang ialah mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Tulisan seperti ini juga sering ditolak jarang dimuat oleh jurnal-jurnal dengan alasan yang tidak masuk akal.

Selain keahlianya menulis, Prof. William sendiri ahli dalam bidang kearsipan, ia juga sempat meneliti arsip di Britania Raya dan Australia. Baru-baru ini Prof. William juga terlibat project mengenai bibliografi Perang Dunia Kedua di Timor Timur. Dalam penelitiannya tersebut Prof. William bercerita bahwa Jepang menggunakan orang-orang Timor Barat sebagai alat untuk menyerang desa-desa terdekat dalam melawan Portugal. Permusuhan yang dimulai pada tahun 1926 mengenai pemberontakan pajak di Timor Timur, pemerintah kolonial portugis juga menggunakan orang-orang Timor Timur untuk melawan musuhnya. Peristiwa ini masih abadi dalam ingatan orang Timor Timur sebagai taktik adu domba pada masa itu. 

Selain penelitian mengenai Timor Timur, Prof William juga membantu dalam penelitian yang kini menjadi buku berjudul The Encyclopedia of Indonesia in the Pacific War sebagai CO-editor. 

Secara keseluruhan, topik yang dibahas pada kuliah umum kali ini merupakan bahasan yang ditulis oleh Prof. William selama 30 tahun ia berkecimpung pada dunia Historiografi Indonesia-Jepang. Prof. William bercerita dengan sangat menarik selama 2 jam mengenai penelitian-penelitian yang beliau lakukan selama 30 tahun. Hal ini mengundang rasa penasaran bagi mahasiswa yang hadir melalui Zoom Meeting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun