Mohon tunggu...
Fahrul Tanjung
Fahrul Tanjung Mohon Tunggu... Konsultan - Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Motivator muda Indonesia Penulis buku bumi Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkungkung Malam

23 Juli 2020   20:48 Diperbarui: 23 Juli 2020   20:45 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkungkung malam
Fahrul Tanjung

Lampu semprong menghiasi malam
Di dalam penghujung waktu tentram
Tak meredup walaupun ditiup angin menghantam
Menyala terang tuk mendekatkan diri pada Tuhan

Penghangatan jiwa yang mendalam
Diri tenang seperti hidup tanpa beban
Simpulan doa terus di panjatkan
Niat ikhlas tak tertanding kan

Makna iman tak lagi terancam
Menghempas langit sampai kepada Tuhan
Itu kita sadar ada penjaga tak terdua kan

Kunci bahagia ada di tangan ia pencipta dunia
Menumpang kita di bumi ini tercinta
Kan berakhir sampai waktu tertera
Jiwa melekat dan terkubur di tanah
Tak berkutik ketika malaikat bertanya

Hanya mati ketakutan di dalam raga tak bertuan
Hembusan amal tak ada
Mati terkutuk dalam siksa kubur yang ada
Mati terkungkung imbalan tak tuhan

Ya ini lah putaran dunia tak henti juah
Hembusan sangka kala tak kunjung datang
Banyak maksiat di bumi ciptaan tuhan

Gerbang surga tak tercium oleh rasa
Tak terbekas oleh cinta
itu lah bagi mereka tak taat ia pencipta dunia
Berubah untuk diri sendiri dan orang tua
Hidup berkah menjadi lillah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun