Mohon tunggu...
Sosok Pilihan

Pengantar Mengenal Mahfud MD untuk "Kids Zaman Now"

16 Juli 2018   01:07 Diperbarui: 16 Juli 2018   02:04 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sih Mahfud MD? Mungkin kalimat tersebut akan semakin banyak diketikkan oleh generasi muda yang kerap disebut kids zaman now di Google Search. 

Bukan karena Pak Mahfud atau Prof Mahfud ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tetapi karena namanya kini disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Ketenaran Jokowi di kalangan anak muda tak perlu diragukan lagi. Dia Presiden tergaul yang pernah dimiliki Republik ini. Memimpin di era media sosial sedang berjaya, Jokowi rutin menerbitkan vlog, meng-update status seputar kegiatan kenegaraan, dan tak jarang pula sekadar kegiatan pribadi bersama keluarga. 

Jokowi paham betul bagaimana harus berkomunikasi bersama anak muda. Tengok saja gayanya saat menunggangi chopper beberapa waktu lalu. Foto dan videonya viral. Anak muda pecinta otomotif menyebutnya bad ass president, yang tentu saja bukan dengan maksud menghina. Selera musik? Heavy Metal. Anak muda banget.

Jokowi pun rajin membagikan kegiatannya bersama keluarga yang biasanya dilakukan saat weekend. Dalam rumus digital strategy, posting-an Jokowi sudah sangat ciamik. 

Isinya tak monoton, kadang-kadang diselipi humor, dan seringkali megandung inspirasi. Karena itu, tak mengherankan jika engagement akun media sosial Jokowi juga sangat tinggi.

Nah, lalu siapa sih Prof Mahfud MD ini? Kok Tiba-tiba namanya sering nongol di media akhir-akhir ini? Harus kita akui nama yang satu ini memang tak begitu terkenal. Apalagi di kalangan anak muda. 

Mungkin, namanya hanya dikenal oleh mereka yang suka menonton Indonesia Lawyers Club di TV One. Atau, tentu saja, mahasiswa/i fakultas hukum di seluruh Indonesia. Tapi bukan berarti dia sama sekali enggak dikenal. Berbagai lembaga survei menunjukkan, nama Mahfud MD selalu masuk 10 besar kandidar cawapres pendamping Jokowi.

Nah, mumpung belum terlambat, ada baiknya teman-teman kids zaman now mengenal lebih jauh tentang sosok Mahfud MD. Cara paling gampang tentu saja ala kids zaman now jua: follow akun media sosialnya di Twitter. 

Sebenarnya, ada sih akun Instagram yang juga mengatas namakan Mahfud MD, namun saya masih meragukan keasliannya karena secara terbuka mmberikan informasi iklan di bio.

Berbagai lembaga survei menunjukkan, nama Mahfud MD selalu masuk 10 besar kandidar cawapres pendamping Jokowi.

Kalau sudah ketemu di Twitter, kalian sudah bisa kepoin tentang sosok yang satu ini. Oh ya, Pak Mahfud, kalau Anda baca tulisan ini, sangat baik jika segera membuat akun resmi di Instagram. 

Dan jangan lupa nge-vlog ya pak hehehe. Karena anak muda zaman sekarang jauh lebih banyak aktif di Instagram ketimbang Twitter, apalagi Facebook. Masih pantas, kok, pak. Tapi, enggak usah bikin akun Tik Tok. Walau sedang digemari ABG, Tik Tok belum cocok untuk bapak.

Pak Mahfud, kalau Anda baca tulisan ini, sangat baik jika segera membuat akun resmi di Instagram

Sembari kepoin akun Pak Mahfud, berikut penulis cantumkan biografi singkatnya. Kita mulai saja dari yang paling mendasar.

Nama lengkapnya adalah Prof.  Dr. Mohammad  Mahfud  M.D.,  S.H.,  S.U.  lahir  di Sampang, Madura, Jawa Timur, 13 Mei1957. Mahfud  pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2011 dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013.

Sebelum menjadi hakim, dia  adalah  anggota DPR dan Menteri Pertahanan pada Kabinet  Persatuan  Nasional atau tepatnya di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

Dia meraih gelar Doktor pada  tahun 1993 dari Universitas Gadjah Mada. Sebelum menjadi Menteri, dia adalah pengajar dan Guru  Besar  Hukum  Tata  Negara  di Universitas  Islam  Indonesia (UII), Yogyakarta. Ayo, siapa di antara kalian yang juga alumnus UII?

Mahfud MD menikah dengan Zaizatun Nihayati, SH. (Yatie). Konon, mereka bertemu pertama  kali  di  kampus  Fakultas  Hukum  Universitas  Islam Indonesia  pada 1978 saat sama-sama  aktif  di Himpunan  Mahasiswa  Islam (HMI).  Siapa yang pernah atau masih aktif di HMI?

Mahfud menikahi Yatie pada  2  Oktober  1982 di Semboro,  Jember. (Arek Jember ngacung!)  Dari  pernikahan  itu, mereka dikaruniai  tiga  orang  anak yaitu:  Mohammad  Ikhwan  Zein,  laki-laki  kelahiran  15  Maret  1984, Alumni  Fakultas Kedokteran Universitas  Gadjah  Mada,  Vina  Amalia,  perempuan  kelahiran  15  Juli  1989, Royhan Akbar, laki-laki kelahiran 7 Februari 1991.

Mahfud MD selain Madura tulen, juga adalah santri NU tulen. Dia memulainya dari Madrasah  Ibtidaiyah di Pondok  Pesantrenal Mardhiyyah Waru Pamekasan, Madura dan pendidikan formal di SD Negeri Waru Pamekasan, Madura. 

Sesudah itu, Mahfud melanjutkan  ke  Sekolah  Pendidikan  Guru  Agama (PGA)  Negeri Pamekasan, Madura. Sesudah itu, dia menempuh  Pendidikan  Hakim Islam Negeri (PHIN) Yogyakarta. Pendidikan Sarjana (S1) ditamatkannya di Fakultas Hukum Universitas  Islam  Indonesia program  studi  Hukum  Tata  Negara.

Karena memang pada dasarnya doyan belajar, Mahfud juga menempuh Sarjana Sastra  Arab, Universitas  Gadjah  Mada,  Yogyakarta.  Sesudah itu, dia mengambil gelar master Ilmu Politik, juga di Universitas Gajah Mada. Tak puas hanya master, Mahfud kembali ke UGM untuk kuliah Doktor (S3)  Ilmu Hukum  Tata  Negara.

Rajin kuliah bukan berarti membuat Mahfud MD jadi kurang pergaulan. Malah sebaliknya. Dia sudah aktif berorganisasi sejam masih belia. Di antaranya dengan menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa  Islam (HMI) di Yogyakarta. Masih kurang? Nih beberapa di antaranya:

  1. Ketua Ikatan  Keluarga  Alumni  Universitas  Islam Indonesia (2010-Sekarang).
  2. Dewan  Pengasuh Forum  Keluarga  Madura  Yogyakarta (2007-Sekarang).  
  3. Ketua  Presidium Majelis  Nasional Korps  Alumni  Himpunan Mahasiswa  Islam  (KAHMI)  (2012-2018).

Karirnya di bidang akademik juga cukup panjang seperti tampak di bawah ini:

  1. Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1984-Sekarang).
  2. Sebagai Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas  Hukum Universitas Islam Indonesia (1986-1988).
  3. Pembantu Dekan II Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1988-1980).
  4. Menjadi Direktur Karyasiswa, Universitas Islam Indonesia (1991-1993).
  5. Pembantu Rektor I Universitas Islam Indonesia (1994-2000)
  6. Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (1996-2000)
  7. Anggota  Panelis  dan  Asesor, Badan  Akreditasi  Nasional  Perguruan  Tinggi (1997-1999)
  8. Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999-2000)
  9. Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000-2001)
  10. Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002-2005)
  11. Rektor Universitas Islam Kadiri (2003-2006)
  12. Anggota DPR RI, duduk di Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004-2008)
  13. Anggota  Tim  Konsultan  Ahli  pada Badan  Pembinaan  Hukum  Nasional(BPHN) Depkum HAM RI (sekarang)
  14. Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008 --2013)
  15. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IKA UII (2010-Sekarang)

Apa yang menarik dari Mahfud MD, sehingga pantas mendampingi Jokowi? Well, banyak sekali alasannya. Beberapa di antaranya adalah, Mahfud MD adalah politikus senior, kenyang pengalaman di dunia politik, organisasi dan lembaga negara. Kedua, dia berlatar belakang NU, berkomitmen bahwa Pancasila sudah final sebagai dasar negara kita, dan merupakan salah satu pengikut setia Gus Dur. 

Dan karena itu pula, tak akan ada yang meragukan kadar keislamannya saat mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 nanti. Kita tahu, salah satu kelemahan Jokowi adalah lawan politik mencitrakan dia sebagai presiden sekuler atau mengkriminalkan ulama. 

Mahfud diharapkan bisa meningkatkan elektabilitas Jokowi di kelompok islam, walaupun dia sendiri secara terbuka menyatakan berseberangan dengan kelompok semacam HTI.

Nah, mungkin hasil pencarian kalian di Google akan menampilkan juga bahwa Mahfud MD juga pernah menjadi ketua tim sukses Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. 

Yap, benar. Apa yang membuatnya berubah? Kepada Najwa Shihab, baru-baru ini, Mahfud menjelaskan bahwa itu adalah hal biasa di dunia politik. Tak ada lawan atau kawan abadi.

Apakah Mahfud MD akan benar-benar menjadi pendamping Jokowi, meski terlihat ada riak di kubu PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar? Kita lihat saja nanti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun