Mohon tunggu...
Analisis Pilihan

Lembaga Survei Bisa Salah tapi Belum Tentu Menipu

29 Juni 2018   17:04 Diperbarui: 29 Juni 2018   17:09 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: roselawgroupreporter.com

Apakah fenomena ini yang terjadi di Jawa Barat? Pollster terlalu meremehkan basis dukungan pasangan Asyik? Banyak pemilih berubah pikiran usai kampanye akhir? Banyak Pemilih Asyik merahasiakan pilhan sampai hari H tiba? Kita tidak tahu.

Yang jelas, aktivitas para lembaga survei ini masih akan berlangsung hingga Pilpres 2019. Sampai dengan bulan Juni ini, salah satu hasil penelitian mereka menyebut bahwa Gatot Nurmantyo adalah cawapres terpopuler baik untuk Jokowi maupun Prabowo Subianto. Gatot juga dianggap berpeluang menjadi capres.

Melihat kasus Jawa Barat, kita patut mengantisipasi kesalahan berjamaah lembaga survei jilid kedua. Bisa jadi, elektabilitas Muhaimin Iskandar akan menyalip Gatot. Demikian juga dengan kandidat lain seperti Tuan Guru Bajang, Ahmad Heryawan, Chairul Tanjung, Airlangga Hartaro, Mahfud MD, Susi Pujiastuti, atau Sri Mulyani.

Intinya, situasi masih sangat dinamis. Hari Pencoblosan juga masih setahun lebih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun