Mohon tunggu...
Kebijakan

Cak Imin Cawapres Jokowi, Botol Ketemu Tutup?

15 Juni 2018   14:17 Diperbarui: 15 Juni 2018   14:24 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait kemungkinan Cak Imin berbalik arah tersebut, Emrus masih meragukannya. "Kompromi-kompromi politik bisa terjadi,"katanya.

Saya sendiri sepakat dengan Emrus. Jika peluang Jokowi untuk menang ternyata lebih besar, kecil kemungkinan PKB akan memilih kubu yang kalah. Alasannya, sederhana, ini politik yang salah satu tujuannya adalah kekuasaan.

Sebagai informasi, untuk mencalonkan pasangan Capres dan Cawapres pada Pilpres 2019, Partai politik atau gabungan parpol harus memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pada Pemilu 2014 lalu. Dengan kata lain, koalisi PAN dan Demokrat baru menghasilkan 17,78 persen. Jika ditambah suara PKB, hasilnya jadi 26,82 persen.

Kans Cak Imin juga masih terbuka lebar karena sejatinya tidak ada cawapres yang bisa mengangkat suara Jokowi. Kunci kemenangan Jokowi lebih besar ditentukan oleh tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah. Nah, saat ini, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi cukup tinggi, yakni 73,8 persen.

"Tidak ada satu pun nama cawapres yang bisa mendongkrak Jokowi jauh lebih tinggi ketika dipasangkan dengan yang lain. Karena, buat incumbent, faktor utama itu bukan siapa cawapresnya, tapi tingkat kepuasan publik tadi," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, seperti diberitakan detik.com.

Memperhatikan semua faktor di atas, posisi Cak Imin ibarat lagi lirik lagu dangdut yang kerap dinyanyikan Via Vallen, yakni "Kalah Rupo Menang Bondo". Popularitas boleh tertinggal, tapi posisi selaku Ketua Umum PKB tak bisa diabaikan. Mainkan, Cak!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun