Jangkurang, Kec. Leles, Kab. Garut (15/07/2022), Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting cukup tinggi, yaitu 24,4% dan masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO yaitu di bawah 20%. Hal ini pun  dirasakan di Desa Jangkurang terutama Kp. Balepulang juga memiliki kasus anak yang mengalami stunting. Mayoritas masyarakat masih banyak yang belum memahami stunting.
"Mengenai stunting banyak sekali orang-orang belum memahami, mereka hanya berpikir anaknya pendek dikarenakan faktor keturunan saja, padahal hal ini juga disebabkan karena faktor gizi dan nutrisi yang kurang baik." Ucap Bu Bidan, Bu Eti. Hal ini menjadi salah satu isu sosial yang harus diantisipasi.
Dengan demikian, Tim II KKN Undip Tahun 2022 mengadakan sosialisasi mengenai apa itu stunting, penyebab dan bagaimana cara pencegahannya. Kegiatan sosialisasi diawali dengan pemberian materi dan dilanjutkan dengan diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi ibu hamil dan balita serta pemberian poster untuk meningkatkan pengetahuan mengenai stunting. Â
Selain itu, mahasiswa juga membantu dalam kegiatan posyandu lainnya seperti melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan sampai pencatatan terkait kegiatan di posyandu.
Kegiatan ini diharapkan dapat mencegah kasus stunting yang ada di Kp. Balepulang, Desa Jangkurang sekaligus memberikan informasi kepada para warga mengenai pentingnya pasokan makanan bergizi untuk balita dan ibu hamil agar tidak terjadi stunting.
Kegiatan sosialisasi edukasi pengenalan dan pencegahan stunting berjalan dengan lancar. Warga sangat antusias serta mendapat respon yang positif dan cukup membangun dari masyarakat setempat.
Penulis : Tania Tri Mawarni
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Drs. Dul. Muid, M.Si, A.Kt.
Lokasi : Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut
#undip
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H