2. Sponsor
Ternyata ada segelintir gamer yang gemar memberikan dukungan finansial untuk pemain lain. Jika bagi sebagian pemain, membeli item game masuk kategori berfoya-foya, bagi sebagian lagi tak ada yang mustahil.
Alasan mereka melakukan itu, biasanya untuk melakukan pendekatan pribadi kepada pemain lain. Ada pula yang merasa bertanggung jawab sebagai ‘pemimpin’ klan untuk mensponsori anggotanya.
Namun sayangnya rasa aman dan ilusi persahabatan yang terbentuk dalam klan atau aliansi game dapat melonggarkan kewaspadaan. Saya menyaksikan ada beberapa pemain yang tak sungkan memanfaatkan situasi, bahkan berani meminjam uang dari sesama pemain. Banyak yang lupa bahwa semanis apapun perilaku gamers, sebenarnya kita tidak saling mengenal secara pribadi dalam dunia nyata. Seringkali mereka menghilang atau berhenti bermain game, sebelum melunasi hutangnya. Begitulah, tidak ada yang bersifat permanen dalam game. Kawan bisa berubah menjadi musuh kapan saja, demi berbagai kepentingan.
3. Politisi
Ada gamer yang merasa pencapaian tertinggi dalam bermain bukanlah statistik kekuatan ataupun strategi. Melainkan jika berperan menjadi ketua aliansi, atau meraih gelar monarki.
Beberapa gamememang memfasilitasi bonus tertentu untuk posisi demikian. Cukup memberikan peran karena tidak semua orang bisa bertahan dalam kompetisi uang atau skill.
Idealnya, menjadi komandan aliansi dan pemimpin kerajaan berarti harus siap mencurahkan waktu dan tenaga lebih, untuk mengatur koordinasi, mekanisme, dan arah permainan. Selain itu leaders juga harus siap menghadapi berbagai karakter dan potensi konflik.
Sayangnya, para politisi terkadang hanya melimpahkan tanggung jawab kepada anggota tim lain. Mereka belum tentu online ketika dibutuhkan, atau menangani masalah hingga tuntas. Ya mirip lah, dengan politisi betulan di dunia nyata.
4. Ahli strategi
Tipe pemain yang seperti kalkulator hidup. Mereka hafal setiap jurus dan trik, persentase kemenangan, dan peluang keberhasilan. Mereka paham strategi terbaik, jalan tercepat, jurus terampuh, dan kapan waktu terbaik menerapkan strategi. Mereka seringkali mampu mengalahkan spender dan paus karena paham berbagai strategi yang efektif.