Mohon tunggu...
Tania Shabhatiani
Tania Shabhatiani Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Mahasiswa dari kampus negeri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sinyal Selalu Hantui Pembelajaran Daring

16 Desember 2020   20:27 Diperbarui: 16 Desember 2020   20:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Lebak, Banten - Kegiatan belajar mengajar (KBM) semester ganjil di Kabupaten Lebak telah selesai dilaksanakan pada tanggal 30 November 2020. Pada tahun ini, KBM dilaksanakan secara daring. Menurut keterangan dari beberapa siswa SMAN 1 Warunggunung, sinyal internet menjadi kendala utama saat pembelajaran daring.

Pembelajaran daring biasanya dilaksanakan melalui aplikasi zoom dan google meet. Sering kali, dalam pelaksanaannya, siswa mengalami susah sinyal. Mereka mengatakan bahwa sinyal internet di tempat tinggalnya kurang bagus.

"Materi yang diberikan guru mudah dipahami, tapi sinyal di rumah saya tidak mendukung," ungkap salah satu siswa saat dihubungi lewat whatsapp.

Menurut mereka, materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran tidak terlalu sulit. Mereka bisa memahami materi. Namun, terkadang saat guru sedang menjelaskan, sinyal internet tiba-tiba hilang sehingga penyampaian materi terputus dan kurang jelas. Hal ini selalu menghantui siswa saat pembelajaran daring. Selain itu, tak jarang pula guru yang hanya memberikan tugas tanpa materi. Hal ini membuat siswa kesulitan dan kebingungan.

Sejalan dengan siswa, orang tua siswa memberikan pernyataan yang serupa. Mereka mengatakan bahwa sinyal di rumah menjadi kendala nomor satu.

"Pembelajaran daring kurang efektif. Anak saya jadi tidak ada yang mengawasi," ujar salah satu orang tua ketika dihubungi lewat whatsapp.

Tak jarang orang tua mengkhawatirkan anaknya saat pembelajaran daring. Berkaca dari awal penerapan pembelajaran daring, guru hanya memberikan tugas tanpa materi.

"Menurut saya, pembelajaran daring kurang baik karena anak tidak mengerti dengan materi, mungkin gurunya tidak menjelaskan," ungkap salah satu orang tua siswa.

Namun, beberapa orang tua siswa mengatakan bahwa pembelajaran daring membantu anaknya belajar daripada tidak belajar sama sekali. Hal ini pernah dialami saat awal pandemi. Saat itu, pemerintah dengan segera menutup pembelajaran di sekolah. Alhasil, sebagian guru dan siswa kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar. Kedua pihak harus menyesuaikan pembelajaran daring.

Dari keterangan beberapa orang tua siswa, mereka mengakui bahwa pembelajaran luring lebih efektif daripada pembelajaran daring karena siswa tidak akan terendala oleh sinyal. Mereka menyetujui jika sekolah kembali dibuka. Namun, dengan syarat keadaan sudah aman.

Sejalan dengan orang tua, para siswa pun mengatakan bahwa pembelajaran luring lebih efektif. Mereka tidak akan diganggu oleh sinyal yang tidak stabil lagi. Selain itu, menurut salah satu siswa, saat pembelajaran luring, guru akan menjelaskan materi dengan detail.

"Kalau pembelajaran daring, saya terkendala oleh sinyal dan guru hanya memberikan tugas saja, tidak dijelaskan," ungkapnya (27/11/2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun