Mohon tunggu...
Tania Salim
Tania Salim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berbuat Kebajikan dengan Cara yang Sip

30 Desember 2024   13:07 Diperbarui: 30 Desember 2024   13:07 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

              

     Tanggal 1 Januari 2025 akan segera tiba. Kucoba merefleksi diri. Apakah aku sudah menyelesaikan misiku untuk tahun ini? Apakah aku sudah menjadi manusia yang lebih baik dalam berpikir, berbicara, dan berbuat dalam kehidupanku sehari-hari?

     Masih segar dalam ingatanku saat kukayuh sepedaku dengan semangat baru pada hari pertama kumulai bekerja kembali karena penyakit kanker nasofaring  yang kuderita sejak tahun 2019. Dan kini, tanpa terasa sudah hampir 5 tahun perjuanganku menghadapi badai kehidupan ini.

     Bagi seorang penyintas kanker, setiap hari adalah berkat jika masih bisa beraktivitas, jadi harus dimanfaatkan waktu yang sangat berharga ini untuk mencapai tujuan hidupku.

     Sering kubertanya pada diriku sendiri, "Apakah arti hidup ini bagiku?"

     Aku ingin berbuat kebajikan semampuku kepada siapapun, kapanpun, di manapun, dan kalau bisa berkelanjutan meskipun aku telah tiada. Apakah ada kemungkinan untuk merealisasikannya?

     Setiap hari kucoba melakukan kebajikan lewat pikiran dengan mendoakan kesembuhan bagi siapapun yang sedang sakit, mengucapkan kata-kata yang sopan, dan memberikan senyuman kepada siapapun meskipun hanya bisa di balik masker karena kondisi bibirku yang sudah tidak normal lagi setelah menjalani operasi dikarenakan sel kankernya telah bermetastasis ke bibir. Aku juga sering berdana untuk menolong orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan.

     Selain itu kucoba mengisi hari dengan hal-hal baru yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, yaitu melalui tulisan yang bermakna di media sosial.

     Mana pernah kuduga aku bisa menjadi seorang penulis, walaupun hanya sebagai penulis dadakan.

     Dalam rangka menyambut tahun baru kali ini, apa lagi yang bisa kulakukan untuk menambah kebajikan yang telah kulakukan selama ini yang bisa berkelanjutan walaupun aku telah tiada?

     Ha, tercetus ide untuk melebarkan sayap dalam berbuat kebajikan dengan memanfaatkan teknologi yang semakin canggih sekarang ini!

     Teringat aku akan penderitaan yang dialami para penderita kanker yang lebih membutuhkan dukungan moril daripada bantuan berupa materi.

     Segera kubuat satu grup perpesanan dengan nama Sharing Experiences dan kuundang beberapa teman yang sedang menghadapi serangan penyakit kanker dan juga mereka yang sedang galau karena masalah penyakit lain yang diderita. Tak lupa kuundang juga beberapa teman yang sudah menjadi penyintas kanker dan teman yang sudah mengalami pahit getir kehidupan untuk berbagi pengalamannya, jadi kami bisa saling mendukung, berbagi, dan berbuat kebajikan dengan cara yang sip. Sambil menyelam minum air. Sambil menolong orang lain juga bisa memperkuat mental diri sendiri dan juga mengenal teman baru. Asyik kan?

     Ternyata selain menjadi penulis, berkat penyakit ini, aku juga bisa menjadi seorang motivator. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

     Dan semakin kuat tekad yang kita tanamkan dalam pikiran kita, semakin banyak ide-ide bermunculan dalam benak kita.

     Tercetus lagi ide untuk berbagi pengetahuan yang saya miliki, yakni bahasa Inggris, kepada teman-teman yang ingin belajar berbicara dalam bahasa Inggris.

     Segera kubuat satu grup perpesanan lagi dengan nama Sharing Knowledge dan kuundang beberapa teman yang berminat untuk belajar speaking/berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dan agar bisa berkelanjutan walaupun aku telah pergi mendahului mereka, maka kuundang juga beberapa teman yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris untuk berbagi pengetahuannya, jadi kami bisa saling mendukung, berbagi, dan berbuat kebajikan dengan cara yang sip. Yang lucunya di grup yang satu ini, perkembangannya baik. Terbukti dari jumlah anggota yang bertambah dan topik bahasan meluas entah kemana-mana. Semua anggota bisa merangkap jabatannya. Kadang jadi guru dan kadang jadi murid. Seru deh!

     Sungguh bahagia bisa berbuat kebajikan, dan supaya kebajikan ini bisa berkesinambungan maka kucoba mengaderisasi beberapa mantan muridku, yang sekarang sudah menjadi temanku, bahkan ada yang sudah menjadi guruku dalam bidang lain, untuk menggantikanku bila saatnya tiba.

     Semoga impianku bisa terealisasi ke depannya.

     Ayo kita songsong tahun baru dengan semangat baru. Pertahankan hal-hal baik yang sudah kita kerjakan selama ini. Perbaiki hal-hal buruk yang pernah kita lakukan.

     Mari kita isi tahun baru ini dengan hal-hal yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Dengan begitu, hari-hari yang kita jalani bisa membawa kebahagiaan dan kedamaian.

     Selamat berjuang, Kawan! Mengapa? Karena hidup adalah sebuah perjuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun