Mohon tunggu...
Tania Salim
Tania Salim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bersatu Dalam Kedamaian

30 Juni 2024   16:56 Diperbarui: 30 Juni 2024   17:02 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Di akhir cerita, sang Nenek berhasil mewujudkan impiannya lewat cucunya. Ternyata selama ini sang Nenek menabung uang secara rutin untuk masa depan Cucunya, dan sang Cucu yang telah memahami keinginan sang Nenek tercinta, rela menggunakan dana tersebut untuk bisa memakamkan neneknya di tanah pekuburan yang layak, yang memungkinkan keluarganya untuk berkumpul pada saat berziarah ke kuburan neneknya demi menyatukan anak cucunya dalam damai walaupun sang Nenek telah tiada.

     " Untung filmnya happy ending ya, Lina. Sebab kalau tidak, aku harus menanggung malu keluar dari bioskop dengan mata yang sembab," bisikku kepada teman nobarku.

     " Hahaha...," kami tertawa bareng.

    

Kisah nyata dariku sebagai seorang pendidik dan juga penyintas kanker nasofaring. Semoga bermanfaat bagi para pembaca tersayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun