Mohon tunggu...
Tania Salim
Tania Salim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berdamai dengan Ketidaksempurnaan

27 Juli 2023   16:08 Diperbarui: 27 Juli 2023   16:10 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Sebagai manusia tentu saja kita mengalami suka dan duka dalam hidup ini, namun tidak kusangka ketegaranku akan diuji melalui penyakit yang datang menyerang laksana serangan fajar yang memporakporandakan kehidupanku yang sedang menikmati masa ABG (Awak Baru Gocap) setelah berjuang selama 35 tahun sebagai pendidik di sekolahku tercinta.

     "Mengapa hal ini bisa terjadi?" ratapku, "Apa salah dan dosaku?"

     "Coba engkau bertanya pada rumput yang bergoyang," sayup-sayup terdengar jawabannya.

     Berawal dari benjolan yang muncul di bawah telinga kiriku, kian hari kian besar. Pada mulanya aku tidak terlalu ambil pusing karena tidak terasa sakit, tetapi lama-lama aku jadi sulit bernafas, terutama sewaktu kutempelkan kepalaku ke bantal pada malam hari. Bisa terbayangkankah?

     Ada apa gerangan? Akhirnya kuperiksakan ke dokter THT di dekat rumahku. Terkuaklah misteri yang menghantuiku selama ini. Sebongkah daging yang lebih dikenal sebagai tumor telah tumbuh dan berkembang dengan nyaman di rongga nasofaringku, yaitu bagian hulu kerongkongan yang berhubungan dengan hidung.

     Aduh! Bagaimana ini?

     Dokter menyarankan biopsi untuk mengetahui jenis tumornya. Apa dayaku? Hasil biopsi tumornya termasuk jenis yang berbahaya dan sudah stadium IV.

     Berabe nih! Tak pernah kubayangkan bahwa aku akan disapa oleh penyakit kanker yang konon sulit ditaklukkan itu.

     Dokter menyarankan kemoterapi sebanyak 6 kali dan radioterapi sebanyak 33 kali.

     Setelah menjalani pengobatan selama satu setengah bulan, akhirnya selesailah pengobatannya dan dokter menyatakan bahwa selanjutnya tinggal pemulihan.   

      Senangnya hatiku menerima berita baik ini. Aku bisa beraktivitas kembali. Terima kasih atas kesempatan hidup lebih lama yang telah dilimpahkan kepadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun