Mohon tunggu...
Tania Ernawan
Tania Ernawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Padjajaran

Tania Ernawan, Mahasiswa Semester 3 Sosiologi FISIP Unpad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Gejala Baru dalam Kehidupan Masyarakat, Fenomena Fear of Missing Out (FoMO) pada Kalangan Mahasiswa

11 Desember 2022   10:47 Diperbarui: 12 Desember 2022   00:49 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdapat konsep dari teori fenomenologi yaitu in order to-motive untuk merealisasikan tujuan yang belum tertuju namun dapat dicapai melalui tindakan yang sedang dilakukan, karenanya tindakan yang dilakukan merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan tersebut (Sctutz, 1967: 87-89) dan , because motive merupakan suatu tindakan yang didasarkan atas adanya pengalaman aktor di masa lalu dan muncul ketika aktor memfokuskan pikirannya kepada pengalaman masa lalunya setelah aktor tersebut merencanakan atau melakukan tindakannya (Schtuz 91&94).

FoMO merupakan salah satu fenomena sosial yang dapat dilihat dari berbagai perspektif sosiologi, salah satunya dengan menggunakan teori fenomenologi Alfred Schutz dimana kita mencoba memahami makna dari adanya fenomena FoMO yang ada pada kalangan mahasiswa. Makna dari adanya FoMO sendiri yaitu karena adanya rasa kecemasan terutama melalui media sosial dengan tiga indikator FoMO yaitu kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru seperti berita, tren dan hal lainnya. 

Melalui konsep in order to-motive, mahasiswa yang mengalami FoMO melakukan tindakannya untuk tidak tertinggalnya informasi seperti aktivitas yang dilakukan oleh teman, keluarga atau kerabat di media sosial. 

Mahasiswa yang FoMO cenderung menggunakan seluruh media sosialnya agar tidak tertinggal informasi dan menjadi gagap teknologi. Dan mahasiswa FoMO turut mengekspresikan pola hidupnya dengan berlebihan, tidak dapat mengontrol diri untuk terus terhubung dengan aktivitas orang lain dan mengabaikan aktivitas sendiri sehingga adanya lepas kontrol pada diri sendiri dalam menggunakan media sosial. 

Melalui konsep because motive, mahasiswa sendiri memiliki pengalaman sendiri mengapa bisa mengalami FoMO, kemungkinan yang teradi ialah karena pada masa lalunya, ia merasa ketertinggalan informasi yang sedang terjadi khusunya berkaitan dengan apa yang orang atau kelompok lain sedang lakukan dan merasa kurang up to date. 

Adanya kebutuhan individu untuk tetap terhubung dengan lingkungan sosialnya, menyebabkan individu takut kehilangan peristiwa, berita, informasi dan update status penting lainnya dari individu lain maupun kelompok sosialnya.

Daftar Pustaka

Kintan Komala, I. R. (2022). Gambaran Fear of Missing Out (FoMO) pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan. JNC, 7-9.

Lisya Septiani Putri, D. H. (2019). GAYA HIDUP MAHASISWA PENGIDAP FEAR OF MISSING OUT DI KOTA PALEMBANG FEAR OF MISSING OUT LIFESTYLE ON STUDENTS IN PALEMBANG . Jurnal Masyarakat & Budaya, 133-144.

Siti Nuriyah Fatkhul Jannah, T. S. (2022). Gejala Fear Of Missing Out dan Adiksi Media Sosial. Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Pascasarjana Indonesia, 11.

APJII. (2022). Remaja Paling Banyak Gunakan Internet di Indonesia pada 2022. https://dataindonesia.id/Digital/detail/remaja-paling-banyak-gunakan-internet-di-indonesia-pada-2022 diakses pada tanggal 26 November 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun