Mohon tunggu...
Tania Ernawan
Tania Ernawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Padjajaran

Tania Ernawan, Mahasiswa Semester 3 Sosiologi FISIP Unpad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Gejala Baru dalam Kehidupan Masyarakat, Fenomena Fear of Missing Out (FoMO) pada Kalangan Mahasiswa

11 Desember 2022   10:47 Diperbarui: 12 Desember 2022   00:49 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakteristik mahasiswa FoMO pada umumnya terlihat biasa-biasa saja, hanya saja jika di teliti secara mendalam, mereka mempunyai aktivitas, minat, dan opini yang terlalu berlebihan sehingga lepas kontrol untuk diri sendiri dalam menggunakan media sosial.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa fenomena FoMO saat ini cenderung besar terjadi pada kalangan mahasiswa sehingga dapat diasumsikan bahwa dengan adanya media sosial, masyarakat mampu dengan mudah mengakses berbagai ragam informasi yang terkait dengan berita yang sedang terjadi, aktivitas dan percakapan yang dapat membuat individu mengalami FoMO

Seeorang yang FoMO cenderung sering memeriksa feeds media sosial mulai dari keluarga, teman atau kerabatnya agar tidak terlewatkan apa yang terjadi dalam hidup mereka, akan tetapi seseorang juga bisa terkena FoMO apabila terus-menerus tergoda oleh notifikasi dan umpan media sosial orang lain yang menunjukan orang lain melakukan suatu hal yang luar biasa sepanjang waktu. 

Selain itu, FoMO juga dapat terjadi pada seseorang yang merasa dirinya kesepian dan punya pandangan negative tentang diri sendiri sehingga rendah diri dan kurang mencintai dan menerima dirinya sendiri. FoMO memberikan dampak negative pada suasana hati dan tingkat kepuasan hidup, seseorang yang FoMOnya tinggi cenderung merasa lebih cemas, depresi, neurotik dan jam tidur yang bermasalah. 

FoMO yang terjadi di kalangan mahasiswa biasanya terjadi pada seseorang yang ingin tahu kegiatan teman-temannya di media sosial, mahasiswa yang mengidap FoMO akan timbul rasa khawatir ketika melihat pengalaman atau tidak tahu hal yang berharga dari temannya di media sosial tanpa dirinya, khawatir akan tertinggalnya informasi seperti aktivitas yang dilakukan oleh teman, keluarga atau kerabat di media sosial. 

Mahasiswa yang FoMO cenderung menggunakan seluruh media sosialnya agar tidak tertinggal informasi dan menjadi gagap teknologi. Dan mahasiswa FoMO turut mengekspresikan pola hidupnya dengan berlebihan, tidak dapat mengontrol diri untuk terus terhubung dengan aktivitas orang lain dan mengabaikan aktivitas sendiri sehingga adanya lepas kontrol pada diri sendiri dalam menggunakan media sosial.

Dengan begitu, perlu adanya solusi pada kalangan mahasiswa yang mengalami FoMO, mengubah titik perhatian itu diperlukan dalam diri sendiri, karena pada dasarnya sebagai individu perlu mengurangi fokus apa yang tidak ada pada dirinya, dan menguatkan fokus pada hal baik yang ada pada di hidup kita. Interaksi dengan teman, keluarga dan kerabat secara teratur bukan di media sosial, karena pertemuan tatap muka secara langsung memberikan interaksi dan hubungan yang lebih kompleks dan nyata. 

Dengan interaksi secara langsung juga dapat mengurangi rasa kesepian. Ubahlah mindset FoMO menjadi JoMO (Joy of Missing Out). JoMO merupakan istilah yang merujuk pada tindakan untuk tidak terlibat dalam kegiatan tertentu, terutama yang berkaitan dengan media sosial. Dengan adanya JoMO pada dasarnya diri akan merasa hadir dan puas dengan dimana kita berada. Waktu dalam hidup itu terbatas, sudah sepantasnya diri sendiri membuka mata menjadi kebahagiaan dari apa dan siapa yang ada di sekitar kita.

Goodbye FoMO, Welcome JoMO!

Fenomena FoMO menggunakan Teori Fenomenologi Alfred Schutz

Teori fenomenologi merupakan suatu usaha mengambil pengalaman hidup melalui analisis deksriptif. Teori fenomenologi mempelajari bagaimana sesuatu tampak terlihat sebagai suatu kesadaran atau pengalaman. Salah satu tujuan dari teori fenomenologi ialah menganalisis dan melukiskan kehidupan sehari-hari atau dunia kehidupan sebagaimana disadari oleh aktor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun