PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKATÂ
TANIA ASYAFIRA WIJAYA / 191241187
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kesehatan Masyarakat adalah sebuah ilmu dan seni (praktik) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Apabila ditelusuri sejarahnya, perkembangan masyarakat telah muncul sejak zaman kuno. Secara umum, Sejarah perkembangan kesehatan Masyarakat dibagi menjadi dua periode, yaitu periode sebelum ilmu pengetahuan dan periode ilmu pengetahuan.
Kesehatan Masyarakat merupakan cabang ilmu yang memiliki fokus upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas hidup secara luas. Karena kesehatan masyarakat memiliki sejarah yang panjang, kesehatan masyarakat terus berkembang beriringan dengan perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan penemuan-penemuan ilmiah. Kesehatan Masyarakat berawal dari seorang dokter dan asistennya yaitu Asclepius dan Hyegia yang merupakan dua tokoh mitologi Yunani. Asclepius dan Hyegia memiliki metode yang berbeda dalam menangani masalah kesehatan, Asclepius adalah seorang dokter yang pandai dalam mengoperasi, sedangkan Hyegia lebih cenderung memberikan solusi mengenai gaya hidup yang sehat. Dari hal tersebut muncullah dua pendekatan mengenai masalah kesehatan yang berkesinambungan.
Sejarah kesehatan Masyarakat juga dapat ditemukan di negara Inggris, seperti perkembangan selokan, penerapan karantina laut pada kapal, dan muatannya yang berasal dari daerah wabah Venesia, kondisi pekerja yang buruk juga berdampak pada munculnya kesehatan masyarakat. Kemudian pada tahun 1920 Winslow menekankan pengembangan kesehatan masyarakat pada aspek non biologis dan bahwa kesehatan masyarakat merupakan usaha yang dikembangkan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, juga meningkatkan kesehatan melalui kegiatan yang terorganisir seacara efektif.
Sementara itu di Indonesia, kesehatan masyarakat muncul pada masa pemerintahan Belanda, saat terjadi wabah cacar dan kolera yang saat itu melanda, hal ini mendorong mereka untuk memperkenalkan beberapa kebijakan kesehatan untuk mengedalikan penyebaran penyakit. Pada 1851 didirikan School Tot Oplending Van Indiche Arsten atau yang biasa dikenal dengan STOVIA, kemudian pada 1913 didirikan NIAS (Nederland Indische Arsten School), kedua sekolah itu memiliki peranan penting dalam sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena dari sekolah-sekolah tersebut lahir dokter-dokter yang mengembangkan kesehatan masyarakat di Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia, kondisi kesehatan masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, tingginya angka penyakit menular seperti malaria dan tuberkolosis membuat pemerintah semakin melek mengenai pentingnya kesehatan.
Pada tahun 1967 dihasilkan sistem puskesmas yang memiliki 3 tipe yaitu A, B, dan C. Kemudian pada tahun 1969, sistem puskesmas berubah menjadi 3 tipe yaitu A dan B yang kemudian pada 1979 ditiadakannya tipe puskesmas dan hanya ada satu tipe puskesmas yang dikepalai oleh dokter.
Pada tahun 1980-1990, kesehatan semakin berkembang. Diadakannya program keluarga berencana (KB) untuk mengendalikan laju pertumbuhan, program pis pelayanan terpadu (posyandu) untuk peningkatan gizi dan memantau perkembangan dan pertumbuhan balita.
Pada tahun 2000an tantangan kesehatan masyarakat yang dihadapi oleh Indonesia semakin rumit, penyakit menular seperti HIV-AIDS dan tuberkolosis masih menjadi ancaman serius. Tidak hanya penyakit menular tetapi penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung juga sangat meningkat. Berbagai program terus diupayakan oleh pemerintah untuk mengendalikan dan mengatasi masalah-masalah tersebut.