Saat pelajaran Sejarah di sekolah dulu, mungkin sudah tidak asing lagi mendengar “Kerajaan Sriwijaya”. Yap, itulah kerajaan yang berjaya di bumi Sumatera Selatan tempo dulu. Sebagai tempat bersejarah, sudah barang tentu Sumsel memiliki bermacam “fosil” yang ingin diceritakan melalui susunan rapih dalam museum-museumnya.
Sebut saja Museum Bala Putra Dewa. Museum yang diambil dari nama raja yang saat itu membawa Palembang pada masa keemasan diabad 8 sampai ke-9. Disana Anda akan melihat 3.836 koleksi terpampang cantik, terdiri dari histografi, etnografi, felologi, keramik, teknologi modern, seni rupa, geologi serta flora dan fauna.
Tak jauh dari situ pun, terdapat museum lain yang bisa dikunjungi. Namanya Museum Sultan Mahmud Badaruddin. Disana Anda bisa melihat langsung naskah-naskah melayu, senjata kesultanan Palembang, dan bagaimana bentuk persenjatan VOC yang berhasil dirampas oleh kerajaan Palembang.
Dua contoh tadi masih sedikit dari banyaknya pesona indah yang ditawarkan oleh Sumsel. Masih banyak lagi, terutama aset alam yang dapat di-explore dan dijadikan pengalaman visit megesankan. Namun untuk mencapai provinsinya Jembatan Ampera dan memaksimalkan waktu disana, maka perlu kita siasati dengan panduan efektif. Yang dengan mempelajarinya, kita jadi paham seluk beluk dan sejarah apa yang dimiliki aset-aset alam tersebut.
Bagian ke-2 Menelusuri Pesona Wisata di Palembang
Coba tebak, salah satu infrastruktur yang dananya berasal dari rampasan perang Pemerintah Jepang? Ya, itulah Jembatan Musi! Jembatan diatas sungai yang pada masanya dapat dinaikkan dan diturunkan saat ada kapal melintas dibawahnya. Namun ketika pemerintahan Soekarno tumbang, nama jembatan ini berganti menjadi Ampera. Yang sebenernya merupakan akronim dari amanat penderitaan rakyat sebagai jargon politik masa-masa Orde Baru.
Selain berdiri Jembatan Ampera diatasnya, ternyata Sungai Musi juga memiliki pulau ditengah-tengahnya. Uniknya, Pulau Kemaro ini tak tergenang air meski air laut sedang pasang besar. Pulau yang dari kejauhan tampak seperti terapung itu rupanya menyimpan banyak peristiwa sejarah, khususnya yang menyangkut Cina.
Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) simbol perjuangan rakyat Sumsel melawan penjajah Belanda selama 5 hari 5 malam, Benteng Kuto Besak lambang pertahanan bangsa, Masjid Agung Palembang warisan Sultan Badaruddin, Kantor Walkot besejarah (Kantor Ledeng), Hutan Wisata Punti Kayu, Bukit Siguntang berpanorama kota Palembang, Kebun Binatang Sriwijaya seluas 10 ha, serta Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Semua contoh tadi bisa membawa kita pada wisata produktif sembari mengenal Indonesia tempo dulu.
Bagian ke-3 Menikmati Alam Pegunungan di Pagaralam dan Situs Megalith di Lahat
Untuk wisata di kawasan pegunungan, Anda yang punya hobi terkait bisa mengunjungi Gunung Dempo. Gunung di Kota Pagar Alam itu tak hanya berudara sejuk, segar, dan bersih. Namun juga memiliki view yang mengagumkan disetiap sudutnya. Hal ini salah satunya didukung oleh air terjun Lematang Indah yang “terjun” dari ketinggian 50 meter.
Masih di kawasan perbukitan. Bosankah Anda dengan wisata kaki bukit yang itu-itu saja? Tenang, Bukit Serelo punya atraksi Gajah yang dapat menghibur perjalanan Anda. Layaknya bintang sirkus, gajah-gajah ini akan melakukan atraksi. Menunjukkan kebolehannya yang tak kalah pintar dari lumba-lumba penari kolam atau singa peloncat lubang berapi.
Nah, sekarang saya tanya, tahukah Anda dimana Bumi Sejuta Situs Megalith? Betul sekali, di Kabupaten Lahat. Saat nanti berada disana, Anda akan merasakan kentalnya nuansa zaman batu. Desa dengan kebun kopi, rumah panggung, lembah sungai dengan tebing tegak, jembatan gantung sederhana, dan sesekali penampakan monyet di kerimbunan pohon. Bernostalgia di Situs Tinggihari yang merupakan peninggalan tradisi megalit yang juga objek penelitian sejumlah ilmuwan. Tentu sayang jika dilewatkan begitu saja, bukan?
Bagian ke-4 Menjelajahi Keelokan Alam di Ogan Komering Ulu dan Muara Enim
Bicara tentang Sumatera Selatan. Apa danau terindah yang dimilikinya? Cobalah menuju Danau Ranau. Danau tersebar se-Sumsel ini punya banyak pesona alam yang sekaligus membayar semua rasa lelah Anda. Perbukitan, lembah, air terjun Subik Tuha, dan air panas kaki Gunung Seminung di kawasan danau siap menjadi obat perjalanan Anda sejauh 106,5 km (dari pusat Kota Martapura).
Eits, jangan buru-buru melintasi jalur Sumatera antara Baturaja dan Muaraenim. Cobalah singgah ke Gua Putri di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Disana Anda akan melihat keindahan stalagtit dan stalagmit dari Gua yang berumur ratusan tahun itu. Melintasi jalur lintas tengah Sumatera (24,5 km dari Gua Putri), Anda sudah bisa mengunjungi Air Terjun Bedegung . Cobalah berendam dan rasakan kesegaran air terjun setinggi 99 meter itu. Semoga bisa menjadi penutup wisata berfaedah Anda di Sumatera Selatan!
Itulah artikel ulasan yang dapat saya tulis dari buku “Menjelajahi Pesona Wisata di Sumatera Selatan”. Setelah membaca bukunya, Selamat Mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H