Lembaga Pers Drs. Soetomo (LPDS) menggelar Webinar Khusus menyambut Hari Ulang Tahun LPDS ke-33 dengan mengangkat topik “Media dan Disabilitas” yang dibawakan Qory Olivia sebagai moderator dan di isi oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang menjadi pembicara kunci pada Webinar tersebut. Yang dilaksanakan pada Jumat, 23 Juli 2021.
Seminar ini dilakukan secara daringdikarenakan kondisi sekarang masih ditengah masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua masyarakat dirumah saja dan menjaga jarak.
Selain itu, ada pembicara lain Ketua Dewan Pers, H Mohammad Nuh dengan membahas tentang “ Tanggung Jawab Media Dalam Pemberitaan Disabilitas”.
Namun, Menteri Sosial Tri Rismaharini berhalarangan hadir hingga diwakili oleh Dirjen Rehabilitas Sosial, Harry Hikmat.
Ia mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini karena ini menjadi salah satu implemantasi dalam upaya menghilangkan stigma negatif dan diskriminasi bagi penyandang disabilitas, sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang No 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.
Dalam seminar ini terdapat tiga narasumber diantaranya, Wili Yatno, SME Channel Specialist Galeri Indonesia blibli yang memiliki pengalaman dalam menangani disabilitas untuk berwirausaha, Cetha Nilawaty (disabilitas netra), Wartawan Tempo, Nicky Clara (disabilitas fisik), Founder berdayabareng.com, dan Senny Marbun (disabilitas fisik), Ketua Umum Nasional Paralympic Committee of Indonesia.
Sebagaimana kita tahu bahwa sebagian warga negara Indonesia khususnya penyandang disabilitas memiliki hak-hak yang perlu dipenuhi, termasuk diantaranya adalah hak atas informasi.
Di masa pandemi Covid-19 penyandang disabilitas termasuk ke dalam kelompok rentan yang dapat terpapar virus Covid-19 serta bisa saja mengalami gangguan atas keterbatasan fungsi fisik, mental, intelektual dan sensorik. Dan ketika yang bersangkutan terpapar covid mengalami kesulitan akses infromasi.
Akses penyandang disabilitas yang dapat memanfaatkan internet hanya 8,5% sedangkan yang non disabilitas mencapai 46% ini menunjukan adanya indikasi ketimpang yang perlu kita atasi bersama.
Oleh karena itu upaya untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan dengan berbagai strategi digitalisasi dan perluasan akses media massa bagi penyandang disabilitas.
Dan dapat diharapkan ada satu upaya penyadaran kepada masyarakat secara lebih luas agar penyandang disabilitas semakin melek teknologi komunikasi dan informasi atau disebut ICT (Information and Communication Technology).