Mohon tunggu...
Tangkas AryaBunaputra
Tangkas AryaBunaputra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi saya otomotif, hiking, voli, bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Drumblek di Salatiga, Sejarah dan Alat yang Digunakan

4 Desember 2024   08:35 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:42 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saparan Kelurahan Tegalrejo Salatiga 2024

Drumblek adalah salah satu bentuk tradisi budaya yang telah lama berkembang di Salatiga, sebuah kota yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya lokal dan erat kaitannya dengan kehidupan sosial masyarakat setempat. 

Meskipun tidak sepopuler budaya lainnya, seperti gamelan atau wayang kulit, drumblek memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat Salatiga. Artikel ini akan membahas tentang sejarah drumblek, serta alat-alat yang digunakan dalam tradisi tersebut.

Drumblek sudah ada sejak beberapa generasi yang lalu, dan meskipun belum ada catatan tertulis yang pasti, tradisi ini berkembang sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Salatiga. Asal mula kata "drumblek" sendiri tidak sepenuhnya jelas, tetapi beberapa orang mempercayai bahwa istilah tersebut berasal dari suara khas yang dihasilkan oleh alat musik yang digunakan dalam pertunjukan.

Pada awalnya, drumblek menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Salatiga dalam berbagai perayaan, seperti panen raya, pernikahan, dan acara-acara adat lainnya. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga sebagai cara untuk mempererat hubungan sosial antarwarga. 

Drumblek sering kali dimainkan di ruang terbuka, seperti di halaman rumah atau lapangan, di mana orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat dapat berkumpul dan menikmati pertunjukan tersebut bersama-sama.

Di kalangan masyarakat Salatiga, drumblek juga sering dikaitkan dengan aspek religius dan keagamaan. Beberapa acara keagamaan atau perayaan besar di Salatiga juga turut memanfaatkan tradisi ini sebagai bagian dari ritual mereka. Karena itu, drumblek lebih dari sekadar hiburan, melainkan juga memiliki nilai spiritual dan sosial yang mendalam.

Saparan Kelurahan Tegalrejo Salatiga 2024
Saparan Kelurahan Tegalrejo Salatiga 2024

Hal yang sangat unik dari dramblek yaitu alat musik yang digunakan merupakan barang barang bekas seperti tong platik, tong kaleng, bahkan juga menggunakan kentongan. Kentongan adalah alat tradisional yang terbuat dari kayu atau bambu yang digunakan untuk memberikan isyarat atau pemberitahuan suara pada komunitas.

 Kentongan biasanya digunakan dalam masyarakat untuk memberitahukan bahaya, peringatan, atau berita penting, dengan cara dipukul menggunakan tongkat atau kayu.

Drumblek merupakan alat musik tradisional yang kaya akan sejarah dan makna dalam budaya Indonesia. Alat ini, meskipun tidak sepopuler instrumen musik lainnya, memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi masyarakat tradisional, terutama di daerah pedesaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun