Mohon tunggu...
Tony Herdianto
Tony Herdianto Mohon Tunggu... Freelancer - Suka kopi dan jajanan

saya senang membaca dan sedang belajar menulis . senang menanam pohon atau kembang . mendengarkan musik . mencoba selaras dengan alam menyatu secara harmoni.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ringan Asap Tengwe

6 Mei 2020   05:57 Diperbarui: 6 Mei 2020   05:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rokok membuatmu loro geger, begitulah slogan saat sekarang. Di tengah harga rokok yang semangkin naik maka siasat dibutuhkan. Terbukti dari obrolan ringan dengan penilik barang dagangan yang biasa keliling pasar. 

Biasanya rokok bikin loro paru paru atau sakit paru paru saat sekarang tidak lagi. Sakit punggung dan pinggang sebab jam kerja harus nambah supaya rokok yang biasa dinikmati tetap terbeli.

Sayapun berceloteh asal tidak sakit hati berarti masih waras hehehehe. Jadi soal itu kalau sudah merasuk ke dalam jiwa jadinya sakit jiwa. Ini kelas berat dan butuh biaya yang berat juga.

 Akhirnya keluarlah mbako,ambri beserta cengkeh. Digulung dan dinyalakan api. Udud rasa persaudaraan karena biasanya penikmat mbako lintingan dewe biasa berjamaah dua bahkan sampai satu RW.

Hidup yang sederhana ternyata cenderung membuat orang yang melakoninya bahagia. Bahkan saking bahagianya bisa tertawa lepas sekalipun hutangnya segunung. 

Hidup yang selow dan santai juga cenderung membuat orang yang melakoninya lebih sehat. Hati adem pikiran adem padahal istri selalu minta jatah lebih. Itulah seni dalam kehidupan kadang berisi kadang kosong glondangan.

Selagi udud masih bisa nglinting dewe dan dijual bebas. Maka sudah merdeka semerdeka republik yang masih gonjang ganjing. Pun Sabtu ini ketika pasar semakin kekurangan pelanggan semua peserta pemasaran baca pedagang masih bisa bersenda gurau. Bahkan nyaris berteriak kencang bersaut sautan biar pasar berasa ramai pengunjung.

Hidup yang dijalani adalah kenyataan sehari-hari sambil menghisap udud dalam dalam. Begitulah warta yang kami Amini selama berbilang hari ketika di pasar. Bisa jadi olah rasa dan karsa supaya bisa berdamai dengan keadaan kekinian hihihi. 

Hajat orang banyak juga ditentukan dengan ramainya pasar. Sebab pasar masih punya daya penarik tersendiri buat pengunjung maupun poro bakul. 

Disamping gempuran pengecer modern dan bisnis dalam jaringan, pasar juga bertahan dari transaksi tanpa uang tunai. Ini terbukti dengan jamaah udud yang loro geger masih sering menerima uang kontan daripada transfer maupun cek dan giro.

Pantasan uang juga lekas lecek, soalnya langsung masuk kantong begitu saja. Tapi semua itu akan harum pada waktunya karena bercampur mbako Madura hehehe. Yang membuat saya masih takjub adalah ketabahan dan kebesaran hati jamaah udud ditengah gempuran rokok berbagai merk mereka masih setia nglinting dewe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun