Kami pun menikmati suasana hingga menjelang senja dan makan malam di restoran pesisir pantai. Menunya lagi-lagi sea food.. Mantaaap..! Wah bisa kolesterol neh.. hehehee… Hajaaaar ajaah.. Setelah kenyang kami pun kembali pulang menuju hotel.
Hari ke-4
Jam 8.30 WIB sahabatku Adi sudah menjemput ke hotel sekalian untuk check-out dari hotel. Istriku sempat mual-mual karena sedang hamil… Dedenya masih betah, gak mau pulang kali..? hehehee.. Setelah istriku agak enakan, kami pun check-out dari hotel untuk sarapan di Mie Khas Belitung “Atep” yang terletak dekat pusat kota Belitung, trus foto-foto di monument Batu Satam. Batu Satam adalah batu pecahan meteor yang jatuh ke bumi dan konon cuma ada di Belitung.
Sambil menunggu jadwal penerbangan ke Jakarta, kami singgah ke Museum Kota melihat peninggalan antik dan sejarah Pulau Belitung sebagai daerah tambang timah sejak jaman colonial Belanda. Dari sana kami menuju pelabuhan untuk melihat aktifitas pelabuhan dan hunting foto.
Pukul 11.30 kami diantar menuju Bandara H.A.S. Hanandjoeddin untuk terbang kembali ke Jakarta. Penerbangan delay 30 menit. Memang bener Batavia Air harus ganti nama jadi Delay Air neh… Pukul 14.15 kami mendarat di Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Berakhirlah perjalanan wisata selama 4 hari. Sungguh amat berkesan mengunjungi belahan bumi Nusantara yang indah dan keramahan dari sahabatku Adi Asngadi yang rela menemaniku non stop selama di Belitung. Thank you bro.. You’re the best..!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI