Memang menusia tidak akan pernah tahu akan takdir Allah SWT. Hidup dan mati adalah rahasia takdir dari Sang Pencipta. Siapa yang menyangka keterlambatan keluarga Ari Putro Cahyono - keluarga yang batal berangkat dengan Air Asia QZ-8501, justru menyelamatkannya dari musibah hilangnya pesawat. Dia dan 10 anggota keluarganya batal berangkat karena terlambat boarding.
Mungkin saat itu perasaannya sangat kecewa dan marah karena ditinggal pesawat Air Asia yang akan membawanya dari Surabaya ke Singapura. Oleh pihak maskapai, Ari diperbolehkan berangkat pada penerbangan selanjutnya. Namun, alangkah terkejutnya, ketika Ari mendengar kabar bahwa pesawat yang sedianya akan ditumpangi itu hilang kontak.
Perasaan Ari Putro Cahyono yang tadinya kecewa dan marah, seketika menjadi bercampur aduk antara rasa cemas, bingung dan perasaan bersyukur karena diselamatkan dari musibah hilangnya pesawat. Seandainya saat itu Ari dan keluarga tidak terlambat boarding, barangkali mereka pun turut menjadi korban.
Akhirnya Ari pun memutuskan untuk tidak mengikuti penerbangan selanjutnya yang dijanjikan pihak maskapai. "Saya cancel penerbangannya, biar rugi tidak masalah, asalkan keluarga saya selamat," ujarnya.
Dari kisah di atas dapat kita ambil hikmahnya bahwa kematian itu datangnya sewaktu-waktu. Manusia tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemputnya. Manusia juga tidak pernah tahu kapan dirinya akan diselamatkan dari musibah yang akan menimpanya. Allah berkehendak masih menyelamatkan mereka dengan menjadikannya mereka terlambat datang boarding. Seandainya tidak terlambat tentunya akan lain ceritanya.
Marilah kita selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan banyak berdoa dan mengingat Allah. Karena kita tidak pernah tahu kapan dan bagaimana ajal akan menjemput kita. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua.. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H