Mohon tunggu...
Gerson Miram
Gerson Miram Mohon Tunggu... Foto/Videografer - GM

Suaramu Penaku, Menulis Untuk Hidup.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Anggota DPRP dan Pansus PON Papua Memilih Tinggal di Rumah

3 Oktober 2021   15:00 Diperbarui: 3 Oktober 2021   15:11 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fato sumber dari FB Natan Pahabol saat memberikan keterangan Pers di Stadion LE.

"Karena Saya tidak mau mengecewakan keluarga dan Rakyat saya, lebih baik saya putuskan untuk tidak pergi Nonton. Di acara yang melarang rakyat saya" (Natan Pahabol, Anggota DPRP Papua dan Pansus PON Papua.)


Bersama Rakyat Papua sebagai tuan rumah PON ke XX tahu 2021 hanya lihat dari rumah saja pembukaan pesta Olahraga Nasional dalam sejarah di tanah Papua ini. 

Natan Pahabol mengawali dengan kata-kata ini dalam merespon Panitia acara PON XX Papua yang melarang rakyat Papua datang menyaksikan di stadion LE (Lukas Enembe) di Akun Fb miliknya.

Salam dan hormat saya, saya sampaikan lebih dulu kepada Kaka Natan Pahabol, salah satu anggota DPRP provinsi Papua. Kaka dia sungguh orang yang paling hebat, dia tidak datang ke acara dan memilih tinggal di rumah dengan alasan bahwa acara pembukaan PON ke XX ini terkesan yang di undang dalam acara itu dari kalangan Elit atau para pejabat saja. 

Sedangkan Rakyat Papua dilarang menyaksika acara ini dari stadion LE dengan beragam alasan. Ini menjadi alasan utama dalam ketidak hadiran kaka Pahabol pada acara pembukaan ini, dan sikapnya yang diambil dengan tegas mengatakan saya tidak bisa datang ikut acara itu karena rakyat saya tidak diperbolehkan datang di acara pembukaan pon xx ini.

 "saya sudah dapat undangan di Vip, lengkap dengan syarat untuk masuk. Hanya saja, ketika saya keluar rumah untuk ke stadium LE, anak saya tanya apa ka saya boleh ikut? Saya menjawab tidak bisa karena bapa saja yang di undang, atas jawaban saya ini anak saya sangat kecewa."


Menurut Kaka Natan P. Dalam Acara pembukaan PON XX ini Rakyat Papua terlihat bukan Tuan acara tetapi penonton acara. Acara pembukaan ini berlangsung pada 02 Okteber 2021. Sikap dia yang tegas ini saya sebagai rakyat kecil memberikan apresiasi, Karena dia lebih menghargai dan menghormati dan menjaga perasaan rakyat Papua.


Setelah, dia memahami Pertanyaan anaknya. Pertanyaannya anak ini sungguh mewakili seluruh pikiran rakyat papua sehingga dia memutuskan tidak menghadiri acara itu. Dan dia mengatakan "saya tidak layak hadir di acara yang melarang Rakyat saya."


Dia melakukan ini Persis seperti apa yang pernah dilakukan oleh pejuang Reformasih dan penyair Puisi indonesia yang dikenal dengan Nama Wijit Tukul. Wijit tukul, dia pernah menolak undangan untuk membaca puisi dalam acara HUT ABRI, ia membalas undangan itu dengan surat resmi. Ia katakan "saya tidak mungkin membaca puisi di tempat dimana kawan-kawan saya dilarang."


Anggota DPRP provinsi Papua dan Panitia Khusus (PanSua) Papua PON ini sebelumnya melihat Rakyat papua yang tidak di berikan tempat, seperti Mama-mama yang jual Noken, Hasil rajutan sebagai warisan budaya papua atau mama-mama yang menjual aneka macam olahan masakan tradisional. Serta Kerajinan Tangan lainnya. 

Dan itu sudah dari jauh-jauh hari kaka dia perjuang Lobi mati-matian agar rakyat papua dapat tempat yang layak untuk menjual hasil SDA itu, tetapi lagi-lagi itu tidak di tanggapi serius oleh Panitia besar Pon papua. Dan itu kita bisa saksikan melalu channel YouTube berikut ini, https://youtu.be/g9GrkR4iJWs.


Dan kaka Pahabol sangat tahu benar bahwa aturan masuk ke stadium LE ketat dan dibatasi hingga sangat sulit, untuk rakyat papua sebagian yang mau menikmati pesta olahraga Nasional di papua ini. 

Dia mengatakan dengan alasan yang sangat logis bahwa dalam pembangunan LE ini menguras Milyaran uang Rakyat APBD Papua. Sehingga tidak hanya pejabat saja yang menikmati pesta olahraga Nasional ini.


Sebagai tuan rumah dia sudah lobi, perjuang tetapi kewenangan dan Protokol pembukaan ini diambil alih Pemerintah Pusat (PemPus), melalui Pasukan Pengawal Presiden (PamPes) membuat semakin ketat dan sulit untuk rakyat Papua masuk menyaksikan pembukaan PON ke XX ini.


Pesan, yang dia sampaikan sebagai Pansus PON Papua dan Anggota DPRP provinsi Papua, Semoga kedepan Pemerintah yang baik melihat rakyat sebagai Objek dan Subjek dalam pembangunan di tanah Papua.
 "Sebab Tanpa Rakyat Pemerintah tidak ada di dunia ini,  hanya karena rayatlah Pemerintah ada dan buat ini dan itu."

Jayapura 03 Oktober 2021
Penulis adalah Jemat Pinggiran Penikmat Debu Jalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun