Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat aktif bergerak dan melakukan aktifitas seperti lari, lompat, makan, tidur, dan masih banyak lagi. Dari berbagai aktifitas yang dilakukan manusia, tidak jarang berdampak buruk bagi dirinya sendiri dan mampu merusak sebagian atau seluruh organ tubuhnya.Â
Pada zaman sekarang sangat banyak jenis penyakit baru yang menyerang manusia, beberapa telah ditemukan obat nya namun ada juga jenis penyakit yang belum ditemukan obat dan cara penyembuhannya, salah satunya adalah penyakit kanker. Didunia kedokteran terkenal yang namanya sel punca atau stem cell yang dapat mengatasi kerusakan organ. Sel Punca/ Stem cell adalah salah salah satu jenis sel dalam tubuh manusia yang belum terdiferensiasi sehingga memiliki kemungkinan besar untuk berkembang menjadi jenis sel yang berbeda- beda dalam tubuh, memiliki fungsi untuk menggantikan sel- sel lain yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Pada saat sel punca membelah, ia dapat memperbanyak diri sendiri atau menjadi jenis sel yang lebih spesifik untuk memperbaiki sel- sel yang telah rusak dan mati.
 Banyak para ilmuan dan dokter dari seluruh dunia yang tertarik untuk meneliti dan mengembangkan kegunaan sel punca untuk mengobati berbagai penyakit, slah satunya adalah Feng Qi Rong yaitu dokter sekaligus peneliti sel punca dari Modern Hospital Guang Zhou China yang menyatakan bahwa sel punca sudah mulai popular, terutama untuk kecantikan dan pengobatan. Menurutnya sel punca dapat menjadi solusi bagi berbagai jenis penyakit seperti diabetes, penyakit liver, saraf, ginjal, kulit, jantung, hingga melawan penuaan dan menurunkan berat badan.
Sel punca dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya yaitu sel punca dewasa yang diambil dari sumsum tulang, jaringan lemak, jaringan tali pusar, dan organ tertentu seperti liver. Sedangkan yang kedua yaitu sel punca embrionik yang berasal dari embrio, sel punca jenis kedua inilah yang dikatakan paling ampuh dalam  menggantikan  sel sel yang rusak karena diprogram secara alami untuk membuat jaringan atau organ yag tidak dibuat oleh sel punca dewasa. Sehingga sel punca embrionik memiliki kapasitas natural yang lebih besar untuk memperbaiki organ yang sakit. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas apakah sel punca dapat menggantikan kerusakan atau kegagalan pada ginjal.
Semua proses tersebut pasti memiliki hambatan dalam pelaksanaannya dan dapat pula menyebabkan kerusakan atau kegagalan pada ginjal. Kasus kerusakan pada ginjal tidak jarang ditemui pada orang dewasa maupun anak- anak dengan berbagai faktor, salah satunya karena sering mengkonsumsi makanan dan minuman berpengawet.Â
Hingga saat ini gagal ginjal paling umum diobati dengan cuci darah atau transplantasi ginjal, namun donor ginjal dapat menyebabkan kematian karena telah banyak kasus kematian karena gagal dalam transplantasi ginjal, ataupun yang dapat bertahan hidup akan mengalami resiko besar terhadap system imunnya yang akan menolak adanya organ baru yang dianggap oleh tubuh sebagai benda asing sehingga dapat menyebabkan komplikasi dan membahayakan tubuh pula.Â
Saat ini telah ditemukan alternative lain yang belum banyak orang tahu yaitu dengan sel punca. Seperti yang telah dibahas diatas sel punca merupakan sel yang belum terdiferensiasi sehingga memiliki kemungkinan untuk berdiferensiasi jika dibutuhkan. Berdasarkan banyak informasi yang telah dirangkum, saya menyimpulkan bahwa kegagalan ginjal dapat diatasi menggunakan sel punca dengan beberapan alasan yaitu:
Dengan kata lain sel punca yang belum terspesialisasi tersebut "terpengaruh" oleh lingkungan yang merupakan ginjal sehingga ikut terspesialisasi menjadi sel ginjal pula. Sel punca dewasa adalah sel yang terletak diantara jaringan dewasa contohnya sumsum tulang belakang dan adiposa, sel punca dewasa dapat terdiferensiasi karena mendapat sinyal khusus dari bagian tubuh yang memerlukan atau yang mengalami kerusakan, sehingga tidak salah dalam proses diferensiasi.Â
Sebagai contoh bila kulit kita terluka maka sel- sel punca dewasa yang bersiap untuk menjadi pengganti sel yang rusak tersebut akan mendapat sinyal yang memerintahkan untuk berdiferensiasi menjadi sel kulit dan akan meletakkan diri dibagian yang rusak tersebut. Maka dari itu pemrograman sel tidak boleh salah sehingga pemberian sinyal tidak salah dan sel punca penerima sinyalnya juga dapat melakukan hal yang telah diperintahkan sesuai dengan kebutuhan.
 Selain dipengaruhi oleh sinyal, regenerasi dengan sel punca juga dipengaruhi oleh potensi nya yang terbagi menjadi empat, yang pertama yaitu sel induk ber-totipotensi yaitu sel induk yang memiliki potensi untuk terspesialisasi menjadi semua jenis sel yaitu sel somatik, sel seksual, dan sel ekstraembrionik dan mampu membentuk organisme baru, sel induk ini diperoleh dari sel induk embrio yang merupakan hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Yang kedua yaitu sel induk ber-pluripotensi yaitu sel -- sel yang dapat terspesialisasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh namun tidak dapat membentuk organisme baru.Â
Selanjutnya adalah sel induk ber- multipotensi yaitu sel- sel yang akan terdiferensiasi menjadi jenis sel dewasa. Untuk yang terakhir yaitu sel induk ber-unpotensi yang merupakan sel induk yang hanya mampe menghasilkan satu jenis sel saja namun memiliki kemampuan memperbarui diri yang tidak dimiliki oleh sel- sel bukan sel induk.Â
Artinya kaitan antara potensi sel dengan penerimaan sinyal yaitu sel dengan potensi totipotensi dapat menerima semua jenis sinyal dan dapat menjadi semua jenis sel dengan membentuk organisme baru, sedangkan untuk sel pluripotensi mampu menerima semua jenis sinyal dan membentuk semua sel namun tidak dapat membentuk organisme baru, dan untuk sel multipotensi hanya mampu menerima sinyal untuk menjadi sel dewasa sedangkan untuk sel unipotensi hanya mampu menerima satu jenis sinyal saja karena hanya mampu berubah menjadi satu jenis sel.
Sel punca memilki ciri khas yaitu akan mewarisi karakteristik induknya sehingga jika membelah dapat memilki sifat, jenis, dan kegunaan yang sama dengan induknya. Mengingat teori diatas bahwa sel punca adalah sel yang aktif membelah, maka dari sini dapat terlihat bahwa sel punca dapat membenahi diri dengan pembelahan yang cepat dengan sifat yang sama seperti induknya sehingga jika ginjal terluka parah misalnya dan membutuhkan penanganan yang cepat, sel punca adalah solusi yang cukup baik untuk penanganan penyakit ginjal tersebut.Â
Sesuai dengan sifatnya yang aktif membelah dan mirip dengan induknya maka dapat dengan cepat dan konsisten membentuk sel-sel serupa untuk mengganti kerusakan pada sel ginjal sehingga  kerusakan pada ginjal tidak semakin parah dan kerja ginjal dapat berjalan seperti sediakala. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah menjadi zat sisa sehingga dengan ini menunjukkan hubungan yang erat tantara ginjal dan darah sehingga dalam ginjal ditemukan adanya sel punca hematopoietic. Sel punca hematopoietic adalah sel punca yang memiliki peran untuk memperbaiki sel- sel darang yang mengalami kerusakan sehingga jika sel darah sudah diperbaiki maka otomatis akan mempengaruhi kinerja ginjal pula.
Sel punca disini memiliki peran yang penting dalam pembenahan sel yang rusak tersebut, para ilmuan mulai tertarik untuk mengembangkan kegunaan sel unca yng belum tergali karena sejauh ini diketahui banyak penyakit mengenai kerusakan sel yang belum ditemukan obatnya sehingga jalan terakhir adalah menggantikan dengan donor orang lain padahal donor tersebut memiliki banyak resiko yitu bila tidak cocok dapat menyebabkan efek samping yang dapat berdampak parah bagi seumur hidup sang  penderita. Maka dari itu sel punca berperan untuk menggantikan sel- sle yang telah menua tersebut dalam kondisi apapun. Contohnya bila seseorang sakit gagal ginjal dan tidak ada pendonor yang memiliki kecocokan golongan darah maka pilihan terakhir adalah transplantasi sel punca dari dirinya sendiri.
Setelah memaparkan berbagai opini dan teori diatas, saya menyimpulkan bahwa sel punca dapat mengobati kegagalan ginjal karena dari pengertian sel punca sendiri adalah sel yang belum terdiferensiasi sehingga memungkikan sel punca untuk terdiferensiasi setelah diinjeksikan ke bagian yang membutuhkan dengan mengikuti sinyal yang berasal dari rangsangan kerusakan sel. Lalu alasan kedua adalah karakteristiknya yang mampu menyalin struktur, fungsi, kegunaan dimana ia diletakkan sehingga sel punca dapat menjadi alternative untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan kerusakan sel dan belum ditemukan obatnya seperti gagal ginjal.Â
Yang terakhir adalah donor sel punca lebih mudah ditemukan daripada transplantasi ginjal yang umum digunakan karena kecocokan sel punca lebih dominan diantara umat manusia daripada kecocokan ginjal. Bahkan bila tidak ada pendonor dapat menggunakan sel punca dari tubuhnya sendiri. Dari sekian banyak keuntungan yang ada dari kegunaan sel punca, terdapat pula sisi negarif penggunaan sel punca yaitu dapat menyebabkan tumor dan penolakan imun bila tubuh tidak mampu beradaptasi dengan sel punca. Kehadiran sel punca termasuk baru dikalangan dunia medis sehingga belum banyak dokter yang mampu mengobati dengan teknologi sel punca, maka jika dokter tidak benar- benar handal dapat menimbulkan kegagalan dimeja operasi.
Sekian adalah paparan saya mengenai kemampuan sel punca dalam mengobati gagal ginjal, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Daftar Pustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H