Selain dipengaruhi oleh sinyal, regenerasi dengan sel punca juga dipengaruhi oleh potensi nya yang terbagi menjadi empat, yang pertama yaitu sel induk ber-totipotensi yaitu sel induk yang memiliki potensi untuk terspesialisasi menjadi semua jenis sel yaitu sel somatik, sel seksual, dan sel ekstraembrionik dan mampu membentuk organisme baru, sel induk ini diperoleh dari sel induk embrio yang merupakan hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Yang kedua yaitu sel induk ber-pluripotensi yaitu sel -- sel yang dapat terspesialisasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh namun tidak dapat membentuk organisme baru.Â
Selanjutnya adalah sel induk ber- multipotensi yaitu sel- sel yang akan terdiferensiasi menjadi jenis sel dewasa. Untuk yang terakhir yaitu sel induk ber-unpotensi yang merupakan sel induk yang hanya mampe menghasilkan satu jenis sel saja namun memiliki kemampuan memperbarui diri yang tidak dimiliki oleh sel- sel bukan sel induk.Â
Artinya kaitan antara potensi sel dengan penerimaan sinyal yaitu sel dengan potensi totipotensi dapat menerima semua jenis sinyal dan dapat menjadi semua jenis sel dengan membentuk organisme baru, sedangkan untuk sel pluripotensi mampu menerima semua jenis sinyal dan membentuk semua sel namun tidak dapat membentuk organisme baru, dan untuk sel multipotensi hanya mampu menerima sinyal untuk menjadi sel dewasa sedangkan untuk sel unipotensi hanya mampu menerima satu jenis sinyal saja karena hanya mampu berubah menjadi satu jenis sel.
Sel punca memilki ciri khas yaitu akan mewarisi karakteristik induknya sehingga jika membelah dapat memilki sifat, jenis, dan kegunaan yang sama dengan induknya. Mengingat teori diatas bahwa sel punca adalah sel yang aktif membelah, maka dari sini dapat terlihat bahwa sel punca dapat membenahi diri dengan pembelahan yang cepat dengan sifat yang sama seperti induknya sehingga jika ginjal terluka parah misalnya dan membutuhkan penanganan yang cepat, sel punca adalah solusi yang cukup baik untuk penanganan penyakit ginjal tersebut.Â
Sesuai dengan sifatnya yang aktif membelah dan mirip dengan induknya maka dapat dengan cepat dan konsisten membentuk sel-sel serupa untuk mengganti kerusakan pada sel ginjal sehingga  kerusakan pada ginjal tidak semakin parah dan kerja ginjal dapat berjalan seperti sediakala. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah menjadi zat sisa sehingga dengan ini menunjukkan hubungan yang erat tantara ginjal dan darah sehingga dalam ginjal ditemukan adanya sel punca hematopoietic. Sel punca hematopoietic adalah sel punca yang memiliki peran untuk memperbaiki sel- sel darang yang mengalami kerusakan sehingga jika sel darah sudah diperbaiki maka otomatis akan mempengaruhi kinerja ginjal pula.
Sel punca disini memiliki peran yang penting dalam pembenahan sel yang rusak tersebut, para ilmuan mulai tertarik untuk mengembangkan kegunaan sel unca yng belum tergali karena sejauh ini diketahui banyak penyakit mengenai kerusakan sel yang belum ditemukan obatnya sehingga jalan terakhir adalah menggantikan dengan donor orang lain padahal donor tersebut memiliki banyak resiko yitu bila tidak cocok dapat menyebabkan efek samping yang dapat berdampak parah bagi seumur hidup sang  penderita. Maka dari itu sel punca berperan untuk menggantikan sel- sle yang telah menua tersebut dalam kondisi apapun. Contohnya bila seseorang sakit gagal ginjal dan tidak ada pendonor yang memiliki kecocokan golongan darah maka pilihan terakhir adalah transplantasi sel punca dari dirinya sendiri.
Setelah memaparkan berbagai opini dan teori diatas, saya menyimpulkan bahwa sel punca dapat mengobati kegagalan ginjal karena dari pengertian sel punca sendiri adalah sel yang belum terdiferensiasi sehingga memungkikan sel punca untuk terdiferensiasi setelah diinjeksikan ke bagian yang membutuhkan dengan mengikuti sinyal yang berasal dari rangsangan kerusakan sel. Lalu alasan kedua adalah karakteristiknya yang mampu menyalin struktur, fungsi, kegunaan dimana ia diletakkan sehingga sel punca dapat menjadi alternative untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan kerusakan sel dan belum ditemukan obatnya seperti gagal ginjal.Â
Yang terakhir adalah donor sel punca lebih mudah ditemukan daripada transplantasi ginjal yang umum digunakan karena kecocokan sel punca lebih dominan diantara umat manusia daripada kecocokan ginjal. Bahkan bila tidak ada pendonor dapat menggunakan sel punca dari tubuhnya sendiri. Dari sekian banyak keuntungan yang ada dari kegunaan sel punca, terdapat pula sisi negarif penggunaan sel punca yaitu dapat menyebabkan tumor dan penolakan imun bila tubuh tidak mampu beradaptasi dengan sel punca. Kehadiran sel punca termasuk baru dikalangan dunia medis sehingga belum banyak dokter yang mampu mengobati dengan teknologi sel punca, maka jika dokter tidak benar- benar handal dapat menimbulkan kegagalan dimeja operasi.
Sekian adalah paparan saya mengenai kemampuan sel punca dalam mengobati gagal ginjal, semoga bermanfaat untuk kita semua.