Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Diary

Setetes Tinta Risno Ibrahim

11 Januari 2022   16:03 Diperbarui: 11 Januari 2022   16:08 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengawali, bukankah Penghukuman terhadap sesutu itu mesti tidak didasarkan atas jauh dekat seseorang, apalagi ketidak sukaan itu dipolitisir? Pribadi saya Berfikir, mesti penting untuk mandiri dalam Berfikir.

Soal kepribadian Risno Ibrahim. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan dengan watak dan sifat yang berbeda. Hal itu adalah sebuah keniscyaan yang tak bisa diganggu gugat! Dalam Islam kita mengenal ini sebagai fitrah. persoalanya adalah pada ruang aktualisasi.

Begini menyederhanakanya. Sikap Risno Ibrahim sering kali di anggap tak sopan, di anggap tidak baik. Padahal baik buruk ini adalah sebuah penilaian yang mesti didukung dengan penilaian teoritis maupun observasi dan lain-lain. Berikutnya kawan kita ini, seperti yang telah saya gambarkan pada awalnya bahwa selain sikap acuhnya, Ada juga sikap pembangkang. Pembangkang ini seperti apa? Pembangkang ini, maksudnya setiap kebijakan Maupun sebuah sikap Dan kebijakan seseorang   yang tidak benar ya lawan. Bukankah itu baik? Toh Ada orang yang mengatakan buruk. Baik buruk adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan aktualisasi. Jika Manilai manusia hanya sebatas tingkahnya, hari ini tindakan sekarang dipolitisasi Dan dimodifikasi dll. Sehingga penting untuk memasukinya, memferifikasi agar kita tak menghukumi sesuatu yang belum tentu benar.

Kita lajut lagi perjalananya. Sekitar 1 bulan lalu. Ketika saat dia bertemu dengan kami lalu Mengajukan dirinya untuk bertarung dalam kepemimpinan HMI Cabang Ambon. Kira-kira narasi yang dia sampaikan begini; "saya ingin maju HMI Cabang Ambon, Tapi saya di anggap pembangkang, selain itu saya ini siapa untuk HMI Cabang Ambon? Soalnya sebelum naik aja, orang-orang sudah berbicara soal Rasis, " Ungkapnya.

Dengan dialek Ambon, saya Menjawabnya "Weh, se Jang biking nau-nau. Sapa yang seng tahu tentang perjalanan ose di HMI ini kawan, setidaknya ose pung jejak yang cukup baik untuk dijadikan itu sebagai pertimbangan menjadi ketua umum. Bismillah maju. Katong kasi semua rekomendasi Dari IAIN par ente. yang penting bawa Amanah serta kembalikan HMI Cabang Ambon ini ke tempatnya ulang."
Lanjut beta, "kalau toh Ada yg di HMI masih pikir-pikir rasis, kenapa seng buat saja diformulir perekrutan saja. Supaya kalau tak sedara atau apapun itulah, tidak usah masuk di HMI kan? " Tegas saya kala itu.

Saya begitu histeris jika hari ini masih Ada kader menambatkan pilihan politik nya itu berdasarkan Identitas siapa, asal mana. Apalagi ini di HMI? Wah bahaya sekali orang-orang ini. Saya Mau menegaskan bahwa Di dalam Profil kader HMI itu tidak disuru bagitu. Lalu Dari mana orang-orang yang Berfikir kaya begini? Jangan-jangan tubuh di HMI tapi jiwa di kampung yah. Bercanda saja.

Pada dunia pergerakan. Ketika di tahu 2019 lalu. Saya bersama beberapa senioritas Mahasiswa Maluku lebih khusus IAIN Ambon. Turut meramaikan Aksi Nasional UUD KUHP Dan KPK saat itu. Tak gentar saudara risno memotori gerakan itu dengan baik. Teramat banyak, jalan juang ia torehkan. Setidaknya itu menjadi pilihan hidupnya. Jika hidup hanya sekedar hidup, binatang juga bisa hidup. Tapi jika hidup untuk membedakan hidup kita dengan hidup makhluk lain ialah bermanfaat bagi yang lain.

Itu saja.
11/01/22
Lie Down

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun