Tapi pada siapa kami harus mengadu
Sementara nafasmu sudah hampir termakan usia
Kulitmu yang terbakar "tata surya"
Langkahmu renta, Mak
Pada siapa lagi?
2019 Semua itu terjadi
Ada yang sengaja membunuh mahasiswa
Ada yang sengaja mak
Jika tidak, 3 temanku masih hidup
Lalu beberapa hari lalu
Tanah kami diguncang getaran magnitudo
Semua orang berlarian menuju puncak
Berteduh dibawah ranting pepohonan
Tidur di atas rerumputan
Berselimut udara dingin
Sampai pun ispa, Â diare, Â gatal-gatal menyerang
Dan mereka anggap itu beban
Mereka menganggap itu menyusahkan
Aku ingin mengadu
Tapi pada siapa?
Ratusan ribu mengungsi
Ribuan rumah hancur
23 jiwa hilang nyawa
Mereka anggap itu membebani, Mak.
Lalu sengaja
Aku melipat-lipat kertas
Ku raut isi kepalaku
Marah pada diriku sendiri
Tapi Mak
Jangan takut
Anakmu akan hidup untuk melawan
Melawan ego sendiri
Setelah itu
Membunuh nafsu konglomerat juga korporat
Sampaikan salam ku pada mereka yang telah pergi
Katakan aku sedang berjuang
Aku sedang menghembuskan nafasku untuk mereka
Mak
Aku marah mak
Sedihku hilang
Tawaku dicuri
Rumahku dibakar
Lalu ketika anakmu berteriak
Hilang menggalang nyawa.
Maka biarkan aku melawan
Biarkan aku melawan.
Jika mati
Aku ingin mati sebagai peluru.
Tanah Beta
Tanah Maluku | 02102019