Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Hutan dan Lautan

25 Desember 2018   03:38 Diperbarui: 25 Desember 2018   03:41 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


 Kau serupa bibit cengkeh yang tumbuh
 Setelah ditanam bapak dalam rahim ibu
 Terus tumbuh lalu menghamparkan aroma
 Serupa wangi kasturi menyebar lalu bertengger pada cuping hidung manusia.

 Kau cengkeh yang tumbuh tidak dibesarkan air sungai
 Saban waktu kau selalu bermandikan aroma asin laut
 Begitu amis, biru kedamaian hayati.

 Ave Maria, Kau perempuan hutan merindu lautan.

 A. Makatita
 Ambon, Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun