Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tubuhmu Pesona Buru

4 Agustus 2018   13:11 Diperbarui: 17 Agustus 2018   12:39 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Tanah Beta


Teruntukmu pemilik pesona Pulau Buru

Matamu adalah telaga danau Rana
Airnya jernih umpama cermin, ingin Beta berkaca
Memoles kata pada hutan-hutan bupolo sahaja

Rambutmu adalah gelombang pantai Jiku Marasa
meliuk-liuk yang ikal pekat buat Beta terjerat ikat.
Menuliskan A untuk menemukanmu dijalan-jalan Siahoni

Sauhmu adalah minyak kayu putih
Menelusup masuk melewati ranum purnama di tengah Batas Kota
Membuat Beta ingin menjadi satu dalam pesona

Lalu biarkan Rana, Jiku Marasa, dan Siahoni.
Menjadi tempat persinggahan adalah
Tubuhmu.
Yang begitu mengikat sampai di jalan-jalan cengkeh dan pala.
Untuk Beta menjadi Pilar.

Sampai pun kata A hanyalah serupa nama
Yang menjelajahi kota Namlea.
Sebab Beta ingin  Retemena Barasehe
Dalam satu tubuh yang sama:

Pesona Pulau Buru

Ambon, 2018 Agustus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun