Oleh: Adam Makatita
Tiada peluh menjadikan hati setenang dahulu
Hanya nyanyian sunyi dibalik hembusan waktu
Ada kata-kata tersusun dalam aksara lalu
Menjadikan hati kembali menginginkan kasihmu
Tiada secarik kertas untuk kusangsikan kisah kita
Sementara semuanya tentangmu bertengger di kepala
Masih banyak kata-kata yang ingin kususn diwaktu tersisa
Menjadikan kita seperti lakon drama yang jauh dari sarkasme romansa
Itu adalah cerita-cerita masa lalu yang belum habis Aku jejaki
Datanglah kisah baru dalam jenuh tak terbersit lagi
Adalah semu-mua cerita yang perlu kita kisahkan kembali
Namun beginilah jadinya: kau pada rasamu yang mati
Dan aku,
Menjadi semakin kaku
Pada cinta, tak mungkin terulang dalam waktu;
Semuanya telah tersapu gundah yang semakin membuat pilu
Haruskah kisah ini ku biarkan bertebaran?
Tanpa ada setinta pun untuk bercerita
 Pada lembaran kertas dianggap suci
Untuk semuanya aku nodai?
Biar sudah,
Tiada peluh yang harus kutulis
Dan akan mati dengan sendirinya
Bukan dalam ilusi-ilusi dan nyata sering disebut: simulacrum
Tapi
Pada hati yang dulu telah terkultuskan cinta
Antara
Kau dan aku.
Ambon, April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H