"seng, kaka masih kenyang, su makan tadi sebelum keluar dari rumah" jawabku.
Lalu ku tanyakan kembali ke Andi pertanyaan yang sebelumnya sudah ku tanyai. "Andi mau minum apa?" tanyaku.
Dengan gesit dan tanpa sungkan andi membalas "Teh panas jua kaka" jawabnya. Saat mendengar jawaban Andi, aku tersenyum ... "ya tuhan, senang sekali bisa berbagi dengan orang lain" dalam relung aku berkata.
Sembari memesan the panas, ku suruh Andi makan.
"di makan"
"ia kak"
"Bu, teh panas satu ya!" aku berseru kepada ibu penjaga warung.
"iyo mba" ibu warung membalas.
Sementara itu, aku masih memandang Andi yang sedang makan, begitu lahap Andi makan. Tampaknya di sangat lapar. Saat ku pandangi Andi makan, membuat perutku merasa kekenyangan. Pada hal, aku sendiri belum makan, but, tidak mengapa. Berbagi untuk sesama saja aku bersyukur dan merasa senang, sebaba kapan lagi akan ada hal seperti ini, mungkin aka nada tapi tunggu rezki selanjutnya. Dan cara makannya Andi membuatku menelan ludah.
***
Rinai hujan masih mewarnai malam, dan Andi, masih menikmati makanannya, begitu lahap dia menyantapnya. Selang beberapa menit, ibu warung datang dengan segelas teh panas dan menyodorkan padaku, aku ambil dan meletakkannya di dekat piring makan Andi. "ni teh panasnnya" Â ibu warung menyodorkan.