Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tikus Kantor Meneror

15 April 2017   21:18 Diperbarui: 16 April 2017   06:00 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Miris.

Aku pikir ini cerita horor

Lahir dari pemerintah kendor

Berakhir dengan sikap teror

 

Novel Baswedan

Di kira bus way medan

Lalu tikus-tikus kantor meneror

Sementara kerjanya hanya molor

 

Jangankan air keras

Batu keras di hantam pakai pegas

Pun ragamu tak akan lemas

Kau adalah emas dari barisan teratas

 

Kau Novel Baswedan

Tak akan lekang, pun kala di medan pertempuran.

Sampai hilang penglihatan,

Pun jua, tetap pada jalan kebenaran

 

Pemerintah koruptor

Memang paling banter teledor

Senang bermain drama horor

Lantas di jalanan suka meneror

 

Hey...

Dia Novel Baswedan

Bukan novel horor

Lalu kau bersikap preman

Lantas senang dengan lakon meneror

 

Teruslah kau meneror

Sebab kau koruptor kotor

Sering main drama horor

Dengan gaya suka meneror

 

Dasar wajah bangis, pragmatis dan bau amis

 

Sekret MAHIPALA IAIN Ambon, 12 April 2017

Oleh : Tanah Beta/A.M

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun