Ada jiwa, nan mengingini raga dari rona indahmu, dalam teduhnya malam, di antara cerlangnya gemintang yang menerangi nestapa.
Lalu dengan perlahan binalnya jemari jadikan puisi di atas secarik kertas.
Â
Rembulan,
Biarkan jiwa ini merobek-robek kesucianmu di antara beningnya cahayamu yang binar.
Lalu kita lelap dalam malam yang penuh bulir-bulir kebahagiaan.
Â
Poka, 23Maret2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!