Mohon tunggu...
tamytha althaf
tamytha althaf Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

ordinary people who like to read and want to learn anything

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Permen yang Tak Diundang

28 Mei 2013   10:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saat hendak memasak ternyata bumbu di dapur habis, langsung deh si mbak kusuruh ke warung depan komplek untuk beli. Sesaat kemudian si mbak pulang dan bilang " bu, ini tadi ga ada uang kecil sama pak X ( pemilik warung) dikasih permen buat kembaliannya" katanya sambil menyodorkan 4 buah permen. Kuterima permen itu sambil bilang ke si mbak..." besok lagi kalau dikasih kembalian permen ditolak aja mbak, kan nggak ada yang makan permen disini. Bilang aja uang kembaliannya ditinggal ( jawa : ninggal)." Iya bu" jawab si mbak.

Sudah berkali2 kalau belanja di warung ini bila tidak ada kembalian uang receh ( ratusan) maka si penjual akan memberikan permen sebagai ganti uang kembaliannya. Bahkan saat si kurcaci boy yang " bertugas belanja" pun pernah dikasih kembalian permen. Untung dia tidak pernah tertarik untuk memakan permen - permen itu. Jadilah permen - permen yang tak diundang itu menumpuk di atas kulkas sebelum akhirnya menempati tempat sampah.

Sebenarnya bukan nilai nominalnya yang mengusik tapi yang bikin kurang sreg kita seolah - olah dipaksa untuk beli permen,dan permen seakan - akan menjadi alat sah pengganti uang kembalian dengan nominal kecil. Bagi anak - anak yang masih kecil juga bisa menjadikan si anak tertarik untuk makan permen karena sudah " diiming - imingi" oleh permen kembalian tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun