Di dalam Novel Api Tauhid Karya Habiburrahman El-Shirazy kita dapat mengetahui sejarah islam dan mengenal tokoh yang sangat berpengaruh bagi peradaban islam. Siapa yang tak mengenal ulama yang berasal dari Negara Turki. Novel ini menceritakan mengenai Fahmi yang berjuang menuntut ilmu di Universitas Islam Madinah. Fahmi bersama kedua sahabatnya yang bernama Hamzah dan Ali berpetualang menuju Negara Turki untuk mengetahui sosok ulama besar yang berasal dari negara tersebut yaitu Said Nursi. Tak hanya membahas mengenai sosok ulama Said Nursi, novel ini juga menceritakan seorang Fahmi yang sangat teguh dalam beribadah.
Fahmi rela beri'tikaf di Masjid Nabawi untuk mengkhatamkan hafalan Al-Qurannya sebanyak 40 kali. Namun, hal tersebut tidak sampai 40 hari dia lakukan, hanya sampai 12 hari dia bertahan tanpa makan dan minum. Dia ditemukan oleh kedua sahabatnya yang melihat tubuh Fahmi yang sudah tidak berdaya. Tidak hanya menyajikan sebuah kisah romantis yang dialami oleh tokoh utama di dalam novel yaitu Fahmi, novel ini menggambarkan tempat-tempat bersejarah yang ada di Turki secara detail. Dengan begitu, pembaca seolah-olah hanyut di dalam cerita yang disajikan.
Kesadaran baru yang saya peroleh setelah membaca novel ini adalah sosok-sosok khalifah yang hebat di Negeri Ankara, Turki. Sosok tersebut adalah Muhammad Al-Fatih dan Said Nursi yang besar perannya dalam peradaban umat muslim. Pesan yang disampaikan oleh penulis novel ini secara tidak langsung membangkitkan gairah umat muslim untuk maju dan jangan sampai dengan mudahnya tergerus oleh arus globalisasi atau bahkan sekularisasi. Mengingat kejadian di masa lampau yang mengakibatkan runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani.
Sumber: El Shirazy, Habiburrahman. (2014.). Api Tauhid Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid. Jakarta: Republika.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H