Namun sayang filosofi sumpit yang penuh makna tersebut, sudah banyak dilupakan, stidak heran jika saat ini sumpit hanya dikenal sebagai alat makan saja, seperti hal nya sendok dan garpu, oleh karena itu, sekarang sumpit banyak yang dibuat hanya untuk sekali pakai saja, terutama untuk di rumah makan- rumah makan, dan demi kepraktisan, sumpit dibuat  dari bahan bambu atau kayu.
Keunikan dari sumpit sebenarnya terletak pada bahan yang digunakan dan pada pangkal sumpit.
Pada bagian pangkal sumpit inilah biasanya  ekpresi keunikan dituangkan, mulai dari yang polos halus, sampai ukiran bermotif khas, seperti motif naga atau ikon suatu daerah yang biasanya dibuat berpasang-pasangan.
Motif-motif ini juga dijadikan sebagai pembeda antara bagian pangkal dengan bagian ujung sumpit, Â dimana pada bagian ujung sumpit digunakan sebagai penjepit makanan sewaktu jari-jari tangan memegang bagian pangkal sumpit.
Karena keunikan itu pula, Â maka sumpit sebagai salah satu alat makan di restoran-restoran besar dan mahal sering digunakan sebagai symbol prestise restoran tersebut dengan membuat sumpit yang sangat halus dan rapih dari bahan kayu berkualitas tinggi dan pada bagian pangkalnya terukir nama restoran tersebut. Â
Bagi beberapa orang yang masih memahami filosofi sumpit,  sumpit sering digunakan sebagai gift  pernikahan, dengan menorehkan gambar atau nama pasangan pengantin pada bagian pangkalnya.
Bagi kolektor benda-benda antik, sumpit pun tidak luput dari incaran yang patut untuk dikoleksi, seperti halnya kolektor kunci hotel, maka sumpit dari berbagai tempat makan didunia juga menjadi sasaran barang buruan yang selalu dicari. Â Termasuk sumpit dari berbagai daerah atau negara.
Memang tidak mudah berburu sumpit untuk dikoleksi, tidak semudah berburu banda koleksi lainnya, karena sumpit masih dianggap sebagai alat makan biasa, tetapi kalau melihat dari keunikan sumpit, maka justru kesulitan berburu tersebut menjadikan kepuasan tersendiri bagi para kolektor sumpit. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI