Varian COVID-19
Virus secara alami melalui evolusi akan bermutasi dari waktu ke waktu membentuk varian baru. Varian ini merujuk pada keluarga virus, dan terdiri dari garis keturunan genetik dan subgaris keturunan yang memiliki mutasi serupa.
Pada keadaan pandemic global sekarang, kemunculan varian baru virus SARS-CoV-2 harus selalu dipantau secara ketat.  Karena varian baru bisa menimbulkan dampak yang sama atau berbeda dengan varian lainnya,  jika varian terdeteksi menyebabkan penyebaran yang lebih mudah, penyakit yang lebih serius, atau berdampak pada pengobatan atau efektivitas vaksin, maka  perlu ditetapkan sebagai Variant of Concern (VoC).
Â
Penamaan Varian
WHO Â telah resmi memberikan nama untuk varian virus corona dengan menggunakan huruf alfabet Yunani, hal ini untuk menghindari stigmatisasi terhadap negara di mana varian virus corona ini kali pertama terdeteksi atau dilaporkan. Dan memudahkan masyarakat umum untuk mengetahuinya.
Namun  demikian, nama ini tidak  menggantikan nama ilmiah yang ada untuk varian virus.
Penamanan Varian sampai saat ini:
- Alpha
- Beta
- Gamma
- Delta
- Epsilon
- Zeta
- Eta
- Theta
- Iota
- Kapa
- Lamda
- Mu
- Nu *
- Xi *
- Omicron
Varian terahir sebelum Omicron dinamai varian Mu, jika mengikuti urutan berikutnya seharusnya dinamai varian Nu, tetapi penamaan Omicron "loncat" Â dua urutan melampaui Nu dan Xi. Â
Menurut beberapa sumber varian ini pernah dinamai varian Nu (baca New), tetapi entah mengapa ahirnya WHO menamai dengan varian Omicron, dan hal tersebut tidak ada penjelasan mengapa tidak dinamai varian Nu atau Xi. Â Diduga hanya karena masalah suara pembacaan saja.
Â