“Mama kenapa? Mama ga apa-apa?” Tanyaku agak khawatir padanya. Mama yang terlihat agak menyembunyikan mukanya dan berusaha menghapus air matanya.
“Fitri, Mama seneng banget sama surat kamu. Seneng banget.” Jawab Mama sambil memelukku dengan erat. Aku bisa merasakan kehangatan yang lembut dari dirinya. Aku merasakan sesuatu yang kurang lagi, rasa ini sudah kesekian kalinya kualami, tetapi aku tak dapat menemukannya.
Ini adalah pagi yang paling indah selama hidupku. Dapat merasakan pelukan Mama dan memberikan cintaku padanya meskipun hanya dengan sepucuk surat yang kuberikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H