Bung Tomo adalah seorang pemimpin yang mampu memotivasi dan menggerakkan massa untuk bersatu dan berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Dengan pidatonya yang membara dan karismanya yang kuat, ia mampu menginspirasi semangat perlawanan dan kebanggaan nasionalisme di kalangan rakyat.
Semangat patriotisme Bung Tomo sudah terlihat sejak kecil. Pada usia 17 tahun, Bung Tomo menjadi anggota Gerakan Pramuka Indonesia (KBI) dan  menjadi sekretaris Partai Indonesia Raya (Parindra) cabang Duku Tembok di Surabaya.
Bung Tomo memiliki cara tersendiri dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan di Kota Surabaya yaitu dengan mengobarkan semangat rakyat melalui radio.
Bung Tomo menjadi tokoh penting yang mampu memobilisasi massa melalui pidato-pidatonya, bahkan menjadi simbol perlawanan terhadap pasukan asing di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Bung Tomo membangkitkan semangat masyarakat Surabaya melalui orasinya.
Dengan semangatnya yang menginspirasi dan dedikasinya yang tanpa pamrih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Bung Tomo menjadi teladan bagi banyak orang tentang arti sejati dari kepemimpinan, patriotisme, dan semangat perjuangan.
Kaitan kepemimpinan Bung Tomo dengan Teori Karakter :
Teori karakter mencoba untuk mengidentifikasi karakteristik pribadi atau sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin yang efektif. Beberapa karakteristik kepemimpinan yang dapat dikaitkan dengan Bung Tomo berdasarkan teori karakter antara lain:
- Kesetiaan pada Ideologi: Bung Tomo adalah seorang yang setia pada ideologi kemerdekaan Indonesia dan nasionalisme. Karakteristik kesetiaan ini merupakan salah satu sifat yang dianggap penting dalam teori karakter untuk menjadi pemimpin yang efektif.
- Semangat dan Karisma: Bung Tomo dikenal karena semangatnya yang membara dan karismanya yang kuat. Kepemimpinan yang efektif seringkali ditandai dengan kemampuan untuk memotivasi dan menggerakkan orang lain, dan semangat serta karisma Bung Tomo dapat dianggap sebagai sifat-sifat kepemimpinan yang penting.
- Ketegasan dan Keberanian: Bung Tomo menunjukkan ketegasan dan keberanian dalam memimpin perlawanan rakyat Surabaya terhadap penjajah Belanda. Karakteristik seperti ketegasan dan keberanian seringkali dianggap sebagai sifat-sifat yang penting dalam kepemimpinan yang efektif.
- Kemandirian dan Kreativitas: Dalam situasi yang sulit, Bung Tomo mampu menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan menciptakan strategi baru untuk melawan penjajah. Kemandirian dan kreativitas merupakan karakteristik kepemimpinan yang dapat membantu pemimpin mengatasi tantangan dan mencapai tujuan mereka.
Dengan demikian, kepemimpinan Bung Tomo dapat dilihat sebagai contoh dari teori karakter, di mana karakteristik pribadinya yang kuat dan sifat-sifat kepemimpinan yang dimilikinya berkontribusi pada efektivitasnya sebagai pemimpin dalam memimpin perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.
Ada beberapa nilai kepemimpinan yang dapat diambil dari sikap Bung Tomo selama masa perjuangan kemerdekaan Indonesia:
- Ketegasan dalam Prinsip: Bung Tomo menunjukkan ketegasan yang luar biasa dalam mempertahankan prinsip-prinsip perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun dihadapkan pada tekanan dan ancaman, beliau tidak pernah mengubah pendiriannya dalam melawan penjajah Belanda. Nilai ini menunjukkan pentingnya memiliki prinsip yang teguh dalam kepemimpinan.
- Keteladanan dan Keberanian: Bung Tomo adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang memimpin dengan keteladanan dan keberanian. Beliau tidak hanya memimpin dari belakang, tetapi juga terlibat langsung dalam perjuangan fisik melawan penjajah. Keberaniannya menjadi inspirasi bagi banyak orang dan menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus bersedia mengambil risiko untuk kepentingan yang lebih besar.
- Karisma dan Komunikasi yang Efektif: Bung Tomo memiliki karisma yang kuat dan kemampuan berkomunikasi yang efektif. Pidatonya yang berapi-api mampu menggerakkan dan menginspirasi massa untuk bergabung dalam perjuangan kemerdekaan. Ini menyoroti pentingnya kemampuan komunikasi dalam mempengaruhi dan memotivasi orang lain.
- Keterlibatan Aktif: Bung Tomo tidak hanya memimpin dari jauh, tetapi juga terlibat secara aktif dalam pertempuran dan aksi perlawanan. Keterlibatannya yang langsung menunjukkan komitmen dan dedikasinya terhadap perjuangan kemerdekaan. Hal ini mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus bersedia turun tangan dan bekerja bersama timnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
- Nasionalisme yang Kuat: Bung Tomo merupakan contoh nyata dari seorang pemimpin yang memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Semangat dan keyakinannya dalam mencapai kemerdekaan Indonesia menjadi dorongan bagi banyak orang untuk berjuang bersamanya. Nilai ini mengajarkan pentingnya memiliki cinta dan kesetiaan terhadap bangsa dan negara. Nilai-nilai ini dapat dijadikan pedoman bagi para pemimpin masa kini untuk memimpin dengan integritas, keteladanan, dan komitmen yang kuat terhadap kepentingan yang lebih besar dari pada diri sendiri.
Deskripsi Tokoh:
- Karisma dan Ketegasan: Bung Tomo dikenal karena kepribadiannya yang karismatik dan tegas. Beliau mampu membangkitkan semangat perjuangan rakyat dengan pidatonya yang berapi-api dan penuh semangat.
- Kepemimpinan Militer: Sebagai tokoh yang memimpin perlawanan rakyat Surabaya terhadap tentara Belanda pada Pertempuran 10 November 1945, Bung Tomo menunjukkan kepemimpinan yang kuat di medan perang. Beliau berhasil mengoordinasikan gerilyawan dan rakyat sipil dalam perlawanan bersenjata.
- Simbol Perlawanan: Bung Tomo menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah Belanda. Pidatonya yang terkenal, seperti pidato "Arek-Arek Suroboyo" pada saat itu, menginspirasi ribuan orang untuk bergabung dalam perjuangan kemerdekaan.