Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Seribu Makna Dibalik Bertemunya Kawan Lama Saat Hari Raya

24 April 2023   00:29 Diperbarui: 24 April 2023   00:55 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pri Mendobrak Tradisi Reuni 

Satu kebahagiaan, justru ketika kawan lama kita yang dalam kondisi "prihatin" berkenan hadir tanpa ada gap psikis. Hingga satu teman yang sedang mendapat ujian kehidupan dengan polosnya berkata, bahwa dirinya sangat terhibur dengan acara kumpul-kumpul. Kami mengingat nama lengkap satu sama lain. Tidak ada pertanyaan kamu sekarang kerja apa? karena hal tersebut akan memancing ketidaknyamanan umum. 

Kami sadar, makna kerja bagi setiap orang adalah berbeda. Ada yang memandang pekerjaan sebagai salah satu tolak ukur kesuksesan pada umumnya. Namun bukankah tujuan silaturahmi bukan untuk semacam sensus ekonomi, dimana setiap yang datang harus menyebutkan pekerjaan bila perlu jabatan bahkan gaji/ penghasilan yang bisa dihasilkan?

kurang lebih 3 jam pertemuan sederhana dengan kawan lama menghadirkan seribu makna tentang proses kehidupan. Kami menyimak cerita salah satu teman yang sedang mengalami ujian kehidupan. Semua saling menguatkan, memberi dukungan moriil, menyemangati hingga mencoba menawarkan solusi. Disela-sela acara kadang kami tergelak bersama mengenang masa-masa "culun" era tahun 90-an.

Saya berulang kali menarik nafas dalam-dalam. Malam ini saya bersyukur dengan pertemuan singkat itu. Bahwa Seribu makna jauh lebih utama dibanding puluhan orang yang bisa hadir, terlebih seribu makna itu mampu menjadi sebuah renungan, catatan dan sesuatu yang tetap membawa suasana fitri di hati sanubari.  Seribu makna yang tak bisa ditukar dengan nominal anggaran kepanitiaan reuni untuk acara gemerlap pada umumnya yang sekedari menjadi etalase semu seremonial belaka. selebihnya tidak ada ketulusan yang berkelanjutan.

Malam ini izinkan saya mengabadikan kisah tentang seribu makna itu 

Tegalwangi, 23 April 2023

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun