Tiada televisi Betmen pun Jadi. Jika selama Ramadan saat sahur banyak orang lain ditemani hiburan dari tayangan televisi. Berbeda halnya dengan saya yang tidak ada perangkat hiburan selain dari gawai.
Adaptasi waktu sahur yang berkisar antara jam 03.00- 04.00 ada kalanya menjadikan mata masih cukup mengantuk. Ada keengganan tersendiri membuka layar gawai. Alhasil mencari bentuk hiburan secara langsung tanpa harus melalui layar gawai adalah sebuah kebahagiaan tersendiri.
Meski begitu, bersyukur ada kucing liar yang beberapa bulan lalu melahirkan 4 ekor anak yang lucu lagi menggemaskan. Keempat anak kucing itu saya bernama Uban, Tompel, Item dan Betmen.
Diantara keempat anak kucing, adalah di si Betmen yang paling betah berada di kamar. Suka menyelinap masuk melalui jendela yang terbuka kemudian rebahan santai diatas kasur hingga pulas tertidur.
Sementara induk kucing bernama Menggo. Pemberian nama itu bukan tanpa sebab, karena suka mengeong minta makan dan setelah kenyang makan dia pun pergi berlalu alis go. Perilaku induk kucing yang suka keluar masuk kamar sekedar minta makan ditiru oleh 3 ekor anaknya. Sementara hanya si Betmen yang paling betah berada di Kamar.Â
Tak terkecuali saat waktu sahur tiba Betmen seolah menjadi teman yang menemani saat menyiapkan santap sahur. Tak jarang Betmen justru meminta jatah makan sahur dengan mengeong dan mendekatkan badannya ke kaki sebagai tanda dia juga mau makan sahur.
Sebagai pecinta kucing keberadaan Betmen bersaudara menambah ramai suasana. Sekedar memberi mereka makan, tak jarang membersihkan kotoran sebagai konsekuensi menjaga kebersihan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya saja komplain dari tetangga kamar.