Jika ingin harga murah, jam malam diatas jam 20.00 tersedia paket 5 jam hanya dengan membayar 15 ribu saja. Terkadang saya harus membayar lebih sebab memesan kopi atau minuman lain yang dijual oleh pihak pengelola warnet.
Tak hanya di Kota Madiun saya menulis dari Warnet. Ketika saya ke Surabaya, Malang Atau Yogyakarta saya kerap menjadikan warnet sebagai tempat persinggahan untuk menulis.Â
Saya punya lagganan warnet ternyaman di Yogyakarta tepatnya di kawasan Tambak Bayan. Bilik warnet dengan sofa empuk lagi panjang, dengan monitor komputer datar yang relatif modern, tersedia headphone dan stok aneka lagu yang bisa saya dengarkan sembari berselancar di dunia digital.Â
Belum lagi toilet yang representatif untuk membersihkan diri selepas menempuh perjalanan lintas kota. Harga Internet di kota-kota besar seperti Surabaya, Malang dan Yogya dibundling dengan sistem paket.Â
Jauh lebih ekonomis dengan fasilitas yang cukup fantantis dalam bilik-bilik yang mirip dormitory bagi para backpaker.
Begitulah seni kehidupan yang saya jalani saat awal bergelut dengan dunia tulis menulis di Kompasiana. Bersyukur, ternyata dari hari ke hari tulisan saya berhasil menyesuaikan diri.Â
Bahkan beberapa diantaranya mendapat apresiasi dengan diterbitkan menjadi antoloi komunitas RTC bersama beberapa kompasiner lain. Menulis dari bilik warnet bukanlah sebuah keterbatasan bagi saya. Dan ini sebentuk kejujuran tulisan yang saya jadikan kado saat moment #14tahun kompasiana.Â
Belum pernah saya ungkap sebelumnya kepada para kompasianer, bahwa saya kerap berada di warnet untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang tayang di kompasiana. Tidak terasa 7 tahun sudah berkompasiana, sejak 2015 hingga 2022.
Selamat Ulang Tahun Kompasiana, wish all of Kompasianer are the best
Denpasar 22 Oktober 2022