Jika selama ini ada pepatah mengatakan tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina, maka bagi pelaku usaha kecil menengah khususnya yang berada di wilayah Propinsi Jawa Tengah pepatah itu akan sedikit berganti. Kira-kira demikian, carilah bekal sukses sampai bisa mengikuti pelatihan management usaha dan keuangan di Balatkop Dinas koperasi dan UMKM Jawa Tengah. Ditengah aktifitas kreatifnya merangkai  gelang mutiara yang saya pesan, owner izzi craft kembali berbagi kisah dan kiat suksesnya.
Modal tidak akan berarti manakala pelaku usaha khususnya yang bergerak di bidang Usaha kecil menengah tidak berupaya meningkatkan skill managemen usaha dan keuangan. Izzi Craft yang hampir sepuluh tahun bergerak di bidang industri kerajinan tangan di wilayah Tegal telah merasakan benar perubahan pengelolaan usaha sebelum dan setelah mengikuti pelatihan. Tak hanya target market yang senantiasa tercapai, peran sinergis dengan bidang kemasyarakatan lainnya pun kini terbangun. Salah satunya menjadi mitra pemberdayaan perempuan di 11 kecamatan lingkup Kabupaten Tegal.Â
Di era industri digital, tetap memiliki aktifitas di level akar rumput dengan melakukan pemberdayaan perempuan di 11 kecamatan tentu menjadi hal yang cukup prestis. Mengingat era digital terkadang menciptakan gap atau jarak antara hingar bingar etalase dunia digital dengan realitas kepedulian sosial di lingkungan sekitar. 11 kecamatan tentu hanyalah awal permulaan , bukan tidak mungkin ke depan akan terus bertambah dan merambah ke kota sebelah.
Pelatihan berjenjang yang diadakan oleh Balatkop Diskop-ukm Provinsi Jateng 2022 yang dimulai bulan Februari tahun ini telah banyak mengantarkan pesertanya menuju kesuksesan. Pelatihan yang dimentori langsung oleh Bio Hadikesuma dari Bio Hadikesuma Management Training & Consulting (BHMTC) mengajarkan banyak hal baik manajemen dalam pelaksanaan usaha termasuk cara perhitungan harga mulai dari harga pokok produksi sampai dengan penentuan harga ke konsumen langsung dan juga tata kelola keuangan usaha itu sendiri.
Salah satu peserta pelatihan ini adalah Ivon Linza Kurniasih pemilik izzi craft toko bahan aksesoris dan craft serta produsen aksesoris  handmade dari Kabupaten Tegal, Ivon mengatakan banyak sekali ilmu yang didapatkan selama pelatihan dan bisa langsung diimplementasikan kedalam usaha. Seperti beberapa waktu lalu ada kesempatan dalam pengadaan sovenir salah satu bank swasta di Indonesia, izzi craft membuat surat penawaran dengan harga sesuai dengan apa yang diajarkan dalam pelatihan.Â
Alhasil surat penawarannya diterima baik dan berhasil menjadikannya vendor dalam pengadaan sovenir perusahaan tersebut untuk kemudian didistribusikan ke seluruh kantor cabangnya di Indonesia. Dalam project kali ini, izzi craft telah memberdayakan perempuan-perempuan dari 11 kecamatan. Selain pemberdayaan perempuan- perempuan daerah, project ini juga mengangkat kearifan lokal batik tegalan. Perca-perca batik tegalan dengan motif khas dan unik yang "dibuang sayang" disulap menjadi aksesoris bros yang cantik dan elegan.
Selain digunakan dalam penetapan harga, ilmu dalam menghitung perencanaanpun diterapkan dalam project kali ini, baik dalam perencanaan anggaran belanja maupun tenaga kerja sehingga pesanan dapat dipenuhi tepat waktu. Pelatihan-pelatihan seperti ini sangat diharapkan oleh para pelaku UMKM agar bisa lebih terarah dalam menjalankan usahanya, lebih efektif dalam penetapan stategi sehingga lebih jelas hasil yang didapat. Semoga makin banyak UMKM yang bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan yang serupa.
Nah, jika anda adalah pelaku usaha kecil menengah, sudahkah rajin menimba ilmu management usaha dan keuangan dari balai latihan  Dinas Koperasi dan Ukm Propinsi setempat ???