Bali menjadi salah satu tempat penyelanggaraan rangkaian Presidensi G20 tahun 2022.  Lantas apa yang dimaksud dengan Investasi hijau ?. Istilah yang merupakan  kata lain dari investasi berkelanjutan. Tak hanya ditinjau dari segi materil dan finansial semata, nyatanya investasi hijau investasi  justru menekankan dampak lestarinya lingkungan hidup.Â
Pembangunan sosial ekonomi dan lingkungan haruslah terintegrasi. Jangan sampai pembangunan pertumbuhan sosial ekonomi tidak dibarengi dengan upaya perbaikan lingkungan hidup atau yang dikenal dengan istilah pertumbuhan ekonomi hijau.Â
Hal ini akan tercipta melalui sinergi lintas sektoral, salah satunya Bank Indonesia yang terlibat secara langsung dalam FMCBG (Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings) .Hinga Pertemuan para deputi dalam FCBD& (Finance and Central Bank Deputies Meetings)
Kebijakan yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi hijau ini tentu saja tidak hanya di level pusat atau nasional saja. Pengambil keputusan dan kebijakan pembangunan di tingkat lokal harus pula siap dengan paradigma pemahaman dan kapasitas pengelolaan pembangunan berdasarkan ruang pertumbuhan hijau. Bali dengan segala potensi yang ada  menjadi magnet kuat yang menarik pelbagai peluang investasi global.Â
Bali memiliki lapis budaya dan kearifan lokal yang tidak mudah pudar ditengah laju pertumbuhan ekonomi sosial berskala global. Â Namun bukan berarti malah menjadi lengah. Justru harus menjadi prioritas zona investasi hijau agar kearifan lokal dan sumber daya alam yang ada dapat dikelola secara berkelanjutan bagian sekian puluh bahkan sekian ratus generasi kedepan.
Dalam roadmap atau peta situs Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), ada 3 hal yang termasuk dalam lingkup investasi hijau yakni energi, pemanfaatan lahan dan  kawasan ekonomi khusus.Â
Adapun saat ini masalah energi adalah hal penting. Mengingat kenaikan harga BBM hingga listrik akan membawa dampak signifikan di pelbagai bidang kehidupan masyarakat.
Momentum Nyepi Hingga Tri Hita Karana, Filosofi Kearifan Lokal Yang Harus Menjadi Nafas Investasi Hijau di Bali
Harmomisnya hubungan Manusia dengan alam seperti apa yang disebut dalam Tri Hita Karana hingga 4 pantangan  Nyepi menjadi simbol kekuatan  realisasi ivestasi hijau di Pulau Bali khususnya.Â
Masyarakat yang begitu kuat dengan kearifan lokal saat nyepi diantaranya tidak  menyalakan api, listrik dan benda elektronik tak ubahnya warga dunia yang melaksanakan peringatan earth day dengan mematikan listrik selama 1 jam. Kini, saatnya kearifan lokal bali tertopang oleh iklim investasi hijau di jalur energi.Â
Pemanfaatan sumber listrik tenaga surya dalam industri pariwisata atau tersedianya kendaraan ramah lingkungan yang menggunakan energi terbarukan. Niscaya Bali sebagai ikon wisata Indonesia kian maju tanpa mengikis unsur kearifan lokalnya.
Denpasar, 25 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H