Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menyemai Toleransi Sejak Usia Dini Memanen Kedamaian Hati Ditengah Perbedaan Religi

17 April 2022   23:43 Diperbarui: 18 April 2022   00:05 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga saat ini saya merasa nyaman ketika berada diantara teman-teman yang berbeda latarbelakang agama. Apapun agama yang dianut, yakinlah ada kebaikan universal yang mampu mendatangkan kebaikan dan kedamaian.

Dok.pri
Dok.pri

Tak hanya dari kalangan Nasrani saja, Toleransi juga harus berlaku terhadap agama/keyakinan lain. Sebut saja Hindu, Budha, Bahkan menyangkut kepercayaan lain sepanjang tidak merupakan sekte/ajaran sesat dengan segala penyimpangan sosial.

Hal itu pula yang kemudian menjadikan saya tidak pernah ragu sedikitpun bergaul dengan siapa saja dari latar belakang agama dan budaya apa saja. Hingga suatu ketika saya pernah merasakan nikmatnya berbuka puasa dan makan sahur di Kota Jayapura kisaran tahun 2005. Kenikmatan itu bukan tanpa sebab, mengingat saya tinggal di rumah yang pemiliknya notabene beragama Nasrani. 

Dok.pri
Dok.pri

Hukum tanam -tuai selalu berlalu. Ketika kita mampu membuka diri menerima perbedaan dalam sikap toleransi, maka yakinlah orang lain pun akan berlaku sebaliknya. Terkenang bapak Toleransi bangsa , almarhum Gus Dur yang selalu santai menyikapi segala perbedaan.

Inti dari Toleransi, tak perlu risau dengan segala perbedaan. Carilah sisi persamaan. Jika kita adalah sama-sama warga negara Indonesia maka apa yang harus kita ributkan atas segala beda. Toh Tuhan saja memberikan banyak ragam perbedaan hampir di setiap bentang alam dan mahkluk ciptaanNya. Lantas, kenapa kita sebagai manusia masih ada yang ingin memaksakan diri agar semua harus sama?.

Keindahan Toleransi itu semakin nyata terlihat saat sekarang ini. Dimana umat muslim tengah menjalani ibadah puasa. Bertepatan pula umat Nasrani merayakan rangkaian ibadah paskah dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Abu. Bahkan dalam rangkaian tersebutpun umat Nasrani menjalani puasa menurut cara mereka.

Jadi, masihkah kita menutup rapat pintu toleransi? Jangan menyesal manakala kita melewatkan indahnya kerukunan antara umat beragama sebab terlambat menyemai nilai toleransi. Sebab usia dini menjadi kunci terbukanya pintu-pintu kebersamaan dalam bingkai perbedaan.Dan itu sebentuk investasi kedamaian hati kelak dikemudian hari.

salam damai penuh kasih.

Selamat Paskah teruntuk rekan-rekan Nasrani,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun