Jika tidak salah ingat  ini adalah tahun ke 3 ajang samber THR kompasiana digelar. Gegap gempitanya sudah menyaingi ajang pencarian bakat di layar televisi. Bahkan menyerupai ajang penobatan putra/putri penulis paling berbakat di negeri ini.
Sebagai seorang deadliners garis keras, yang suka posting menjelang waktu 00.00, ini adalah sebentuk pendisiplinan diri. Apa mau dikata, garis tangan menjadikanku sebagai deadliners garis keras seolah suratan takdir yang tidak mudah diubah bergitu saja.
Dari hari pertama sampai hari ini dan tanggal 14 nanti, tolong jangan merindukan tulisanku pada siang,sore atau sebelum jam 22.00. kalaupun tulisan itu masih bisa bertahan pada pagi hari itu, semata karena mukjizat dan support para pembaca yang budiman.Â
Andai para pembaca yang budiman beserta Admin Kompasiana yang baik dan tidak sombong mengetahui, dibalik layar seorang deadliner garis keras berusaha untuk posting tulisan setiap hari selama samber THR sesuai tema dan tantangan yang diberikan, pastinya saya sebagai salah satu dari sekian banyak kompasianers yang akan mendapat kiriman bunga beserta hampers minuman kopi kekinian sebagai doping agar tulisan tidak mati gaya, apalagi mati rasa.
Intinya curhat hatee seorang deadliners garis keras tuh ya, wow banged. Sampe-sampe tengah malam japri admin Kompasiana, kenapa artikel saya kok gag dikunci hampir 1 jam?! Jangan-jangan artikel saya auto  diskualifikasi? Wkwkkwk.Â
Tapi berdasarkan evaluasi perbandingan dengan samber THR tahun lalu, saya relatif merasa lebih bersemangat dengan tahun ini. Tantangannya beragam begitupun dengan reward yang diberikan. Siapa sih yang ga mau menjadi pemenang?
Last but not least, samber THR Kompasiana membuat saya kembali merasakan bahagianya mendapat K-reward bulan April yang secara nilai lumayan banget. Bisa buat beli kolak kata Kompasianers Topik Irawan . Ayoo tahun depan kita bersamberTHRKompasiana lagi yaa.