Termasuk dalam hal berbelanja untuk bingkisan lebaran, saya menerapkan pola nyicil. Biasanya saat tengah ramadan saya sudah mulai berbelanja beberapa bahan makanan/minuman kering yang daya simpannya lama. Sementara belanja telur, daging, sayur dan bumbu-bumbu biasangasaya lakukan H-3 atau H-2 lebaran.
Nah untuk urusan belanja kue lebaran,  tahun ini saya memilih membeli/belanja dari kawan yang membuka usaha rumahan terima pesanan kue lebaran. Tidak banyak sih saya membelinya. 1-3 macam kue saja. Â
Tahun ini saya membeli dari beberapa kawan yang berbeda. Â Dengan membelanjakan sebagian kecil kebutuhan lebaran pada kawan sendiri, hal itu sebagai wujud empathy terhadap sesama di era pandemi.Â
Keutamaan berbelanja kue lebaran sama kawan sendiri sudah pasti sebagai wujud dukungan/support terhadap usaha rumahan yang ditekuni oleh si kawan. Pun dengan kita belanja pada kawan sendiri, otomatis juga menghindari bentuk kerumunan, antrian dan penyebaran Korona.
Terlebih beberapa kawan menjalankan usaha pesanan kue lebaran dengan protokol kesehatan ketat. Bagi yang kurang memiliki waktu untuk bertransaksi secara langsung, cukup chat melalui WA, pembayaran bisa transfer bank atau e wallet, pun pengiriman bisa dilakukan dengan bantuan jasa transportasi online.
Nah itu tadi secuil cerita belanja menjelang lebaran ala saya , bagaimana dengan cerita teman-teman? Jangan lupa untuk selalu jaga protokol kesehatan ya. Waspadai kalap belanja jelang lebaran hingga abai akan faktor kesehatan.. ingat Korona masih berada disekitar kita tanpa menampakkan wujudnya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H