Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ngabuburit Digital Itu dari Berburu Menu Berbuka Online sampai Menimba Ilmu Melalui Zoom

24 April 2021   23:47 Diperbarui: 25 April 2021   00:02 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pri tangkap layar zoom 6 tahun kotekasiana bersama Kang Pepih Nugraha

Lain dulu lain sekarang. Istilahnya masih sama ngabuburit, tapi jelas tidak serupa manakala sudah berbicara tentang jagad digital. Tiada hari tanpa perangkat lunak yang terunduh di gadget yang kita gunakan. Kita menyebutnya aplikasi.

Aplikasi zaman old memiliki definisi yang sungguh jauh berbeda dengan istilah aplikasi zaman now. Dulu istilah aplikasi digunakan untuk menyebut semacam lembar isian atau formulir pendaftaran hingga formulir pengajuan kartu kredit. 

Sekarang, orang menyebut kata aplikasi langsung tertuju pada tekhnologi digital dengan beragam informasi bahkan media untuk bertransaksi, berkomunikasi dan berkreasi.

Emak Zaman Now Berburu Menu Berbuka Via Aplikasi Belanja Digital 

Tangkap layar aplikasi untuk berburu menu digital ala saya. Dok pri
Tangkap layar aplikasi untuk berburu menu digital ala saya. Dok pri
Sejak munculnya era kaum rebahan, sejak itu pula aplikasi pembelian makanan/minum online terus melakukan infiltrasi hampir di semua lini. Dua aplikasi pemesanan makanan online yang tergabung dalam aplikasi transportasi online kini mendapat pesaing baru.

Si Oyen, aplikasi dengan nuansa warna jingga alias Oranye pun meluncurkan tawaran menggiurkan untuk pemesanan sekaligus jasa pengantaran. Tak tanggung-tanggung sejak kemunculannya geger diskon 50% plus gratis ongkir maksimal 12 ribu itu kian ramai diserbu pengguna aplikasi.

Memasuki puasa ramadan, saya pun kerap mengintip aplikasi yang saya sebut sebagai si Oyen biar tidak terkesan ngiklan. Pada jam 16.00 biasanya saya bersiap untuk mendapat promo menu takjil Rp 1 pada beberapa resto yang menjadi mitra mereka. Apesnya sih, sampai sekarang belum pernah dapat. 

Meski demikian beruntung saya masih mendapat promo berupa diskon sampai dengan 50% untuk pembelian kopi kekinian di gerai ternama. Pernah juga beli martabak manis untuk berbuka puasa, jatuhnya cuma seharga 20 ribuan saja. Wow...nikmat mana lagi yang bisa emak dustakan kalo soal urusan berburu menu berbuka puasa di aplikais yang banyak promonya?!

Ngabuburit Bertambah Wawasan dan Pengetahuan Via Aplikasi Zoom

Webinar bertema Strategi Kebudayaan Bangsa Bersama Eros Djarot dan Wakil Ketua MPR dok.pri
Webinar bertema Strategi Kebudayaan Bangsa Bersama Eros Djarot dan Wakil Ketua MPR dok.pri

Pandemi menjadikan tekhnologi komunikasi digital kian berkembang menjawab tantangan kebutuhan disaat diberlakukannya social distancing secara ketat. 

Zoom, satu dari beberapa aplikasi yang menghadirkan suara sekalian gambar agar kita tetap bisa melangsungkan pertemuan, rapat hingga kreasi lain berbentuk digital.

Hampir setiap Minggu saya memiliki jadwal untuk bergabung dengan perangkat apliaksi zoom. Beberapa webinar, talkshow Hingga cooking class kerap saya ikuti mengisi kegiatan ditengah puasa ramadan.

Salah satu zoom meeting yang kerap saya ikuti adalah koteka talk series yang membahas tentang dunia Travelling dan sharing budaya, perjalanan serta nilai-nilai peradaban antar budaya bahkan antar bangsa lintas negara.

Awal puasa misalnya, saya berkesempatan gabung zoom di acara peringatan 6 tahun komunitas kompasianer yang hobby travlingm Menghadirkan kang Pepih Nugara selaku salah satu penggagas lahirnya komunitas Koteka. 

Tetap setia mengawal jalannya zoom koteka talk series para admin/pengurus koteka antara lain mbak Gaganawati Stegman yang bermukim di Jerman, mbak Muslifa Isnanei di Lombok dan mas Onny Jauhari di Bogor. kang Pepih sendiri selaku Nara sumber sedang berada di Kaltara.

Jarak tak menjadi kendala saat perangkat zoom terkoneksi dengan akses internet yang lancar. Semua bisa saling sapa, sharing pengalaman hingga berfoto bersama. Ah indahnya. 

Pun acapkali saya mengikuti webinar kebangsaan yang bermanfaat meningkatkan wawasan pengetahuan. Bersama para narasumber ternama, salah satunya budayawan legendaris Mas Erros Djarot bersama Wakil Ketua MPR RI Drm Ahmad Basarah, Antropolog Bapak Argo Twikromo , Peneliti LIPI Prof Ibu Maryanto dan Pegiya literasi Budaya Bali Bli Wayan Sudarmadja.

Bagi saya zooming sangat bermanfaat. Tekhnologi komunikasi digital multi disiplin ilmu, dan bisa tetap menjadi perekat relasi sosial yang bermanfaat. Apalagi saat puasa ramadan begini, asyik menimba ilmu melalui zoom terkadang membuat kita lupa bahwa ternyata telah masuk waktu untuk berbuka puasa. 

Sungguh terasa manfaat aplikasi digitalnya ditengah kita berpuasa bukan??.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun