Bicara tentang mengatur keuangan sejatinya tak hanya sebatas di bulan Ramadan saja. Setiap kita harus mampu mengelola /mengatur cash flow finansial dalam periode tertentu yang membuat nyaman keadaan.
Diantara kita pasti ada yang mengatur keuangan dalam periode bulanan, tapi ada juga yang mingguan. Saya termasuk penganut periode keuangan mingguan. Namun bukan berarti saya tidak memiliki rancangan mengelola keuangan secara bulanan. Ada beberapa post item pengeluaran yang secara periodik memang bersifat bulanan.
Bulan Ramadan merupakan bulan dimana umat muslim wajib untuk menahan haus dahaga dari masuk waktu imsak hingga  kumandang.adzan Maghrib. Secara logika, hal tersebut mengurangi semua pengeluaran yang sifatkan konsumtif terhadap makanan dan minuman/camilan dibandingkan dengan hari-hari biasa di luar bulan Ramadan.
Harusnya sih segala sesuatunya bisa jauh lebih hemat. Biasa makan 3x sehari belum jajan, ngopi , ngemil, praktis selama puasa cukup menyediakan takjil+ menu makan berbuka dan sahur saja.Â
Ternyata tak sedikit juga yang justru merasa kebobolan secara keuangan saat bulan puasa. Nah, bisa jadi setan keuangan tengah merasuki akibat Kita tidak kontrol diri. Dalam membelanjakan segala sesuatunya.
Sisihkan Sebagain: Bisa jadi pos tabungan, cadangan/tak terduga, investasi sosial Hingga simpan pinjam pribadi.
Siapa sih yang tidak ingin menjadi penganut mahzab muda foya-foya - Tua kaya raya - Mati masuk surga?!. Pameo tersebut memang tampak absurd. Namun kita bisa kok mengawalinya dari hal kecil. Jika menabung saja sulit, bagaimana bisa hidup ingin foya-foya?
Bicara tabungan, persepsi kebanyakan orang pastilah dikaitkan dengan simpanan di bank, deposito, Giro hingga aneka jenis kartu ATM yang entah berapa saldo yang mengendap di dalamnya.Â
Bagi saya, tabungan atau menabung itu diawali dari sikap menyisihkan sebagian. Betapapun jumlahnya.
Sebagai freelancer yang secara pribadi tidak memiliki periode pasti dalam menerima pemasukan, maka menyisihkan sebagian pendapat adalah hal wajib. Pun termasuk menyisihkan sebagian kembalian belanjaan meski itu berupa uang receh.