Bedug, satu perangkat yang sudah tidak asing lagi suaranya. Terbuat dari kayu pilihan dengan dua bagian yang ditabuhnya terbuat dari kulit. Pada umumnya terdapat hampir di setiap masjid. Ditabuh sesaat sebelum kumandang azan.
Kala Ramadan begini, suara bedug adalah momen paling dinanti. Tiada hari tanda menunggui. Bedug oh bedug, hanya saat radan sajakah engkau menjadi berarti?! Bisa dibilang rindu suara bedug hampir setiap hari.
Begitulah, suara debum lirih ditabuhnya bedug menjadi bertanda berbuka puasa. Melepas rindu akan haus dahaga dengan minuman yang tersedia. Pun aneka menu makanan tersaji siap disantap sebagai pengobat rindu setelah seharian berpuasa.
Sungguh berbeda dengan hari-hari biasa bukan?! Suara bedug saat Ramadan menjadi nyanyian rindu yang seolah ditasbihkan . Syahdu, seiring datangnya senja yang menggebu agar lekas berbuka. Ya, masa kecil dulu saat bisa ikut menabuh bedug adalah sebuah kebanggaan tersendiri.Â
 Ada ritme tertentu dalam menabuh bedug. Tak sembarang memukulkan kayu penabuhnya. Entah seperti apa hitungan dalam memukulkan bedug sehingga iramanya begitu menggembirakan hati semua orang.Â
Hayo, jangan siapa yang setiap puasa tidak menanti datangnya suara bedug Maghrib?!. Ya, bagi saya itulah sebentuk rindu yang harus tersampaikan. Terbayangkan jika selama Ramadan tak terdengar bedug Maghrib?. .
Saya pun terkenang suatu istilah yang menggunakan kata Bedug, yakni puasa bedug. Itu istilah puasanya anak-anak. Waktu puasa hanya berlangsung dari pagi hingga siang hari. Saat bedug duhur , biasanya anak-anak dibawah umur mengakhiri puasa dengan makan. Dan dengan bangga anak-anak kala itu menyebut bahwa mereka turut berpuasa, meski puasanya puasa bedug. Sungguh Suara bedug dan puasa bedug, dua hal yang menyisipkan rindu.
Tadarus Ramadan Bersama, Lebih Dari Sekedar mengaji.
Ada hal yang istimewa selama ramadan, pada malam hari selepas taraweh biasanya masjid/mushola akan melangsungkan tadarus. Ya Tadarusan atau Tadarus adalah membaca Al-Qur'an secara simultan berkelanjutan setiap hari. Lebih afdol dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama. Biasanya ada ustadz yang menjadi pembimbing bacaan. Kala ada yang keliru dalam membaca maka akan diingatkan.
Jika dalam dunia blogging kita mengenal one day one post, seperti halnya Samber THR kali ini. Maka Tadarus Ramadan menjadi menjadi hal yang dirindukan karena setiap hari satu juz Alquran kita baca bersama, untuk selanjutnya diteruskan ke juz berikut pada hari berikutnya. One day one Juz, begitu istilah yang lazim digunakan.