Bagi Mas Heri dan Mpok Pipit selaku pelaku usaha, Jahe Pletok menjadi salah satu penopang dari sekian penopang lain bagi masa depan pendidikan anak-anak tercinta mereka.
Pada umumnya minuman bercita rasa tradisional bisa dinikmati oleh siapa saja. Remaja, Dewasa, para orang tua, menjadi segmen potensi pasar lintas usia. Bisa diminum dingin atau dihangatkan bila dirasa perlu. Bahkan tak segan mas Heri memberi bonus susu full cream yang bisa ditambahkan agar cita rasa jahe pletok semakin sempurna.Â
Sebagai Pelanggan, saya telah memberikan testinomi dan menggunggah foto-foto di media sosial.  Seperti halnya  pasang surut yang dikisahkan, saya pun sejatinya ingin menambahkan masukan dan analisa kemasan produk yang menjadikan akses pangsa pasar lintas daerah masih belum maksimal.
Dibalik rasa jahe pletok mpok pipit yang yahud, teruji tidak berubah rasa meski saya simpan lebih dari 1 bulan lamanya, namun produk cairan dalam botol kaca/beling ini belum bisa dikirim menggunakan jasa pengiriman logistik yang ada. Hal ini berakibat area pemasaran menjadi terbatas.Â
Terkecuali, pembeli berkenan membayar ongkos kirim yang sedikit lebih mahal dengan menggunakan jasa layanan pengantaran tertentu melalui aplikasi online. Terlepas dari semua itu, saya yakin ada solusi tersendiri dalam hal pengiriman. Beberapa layanan pengiriman via darat bisa dijadikan alternatif pilihan.
Pada akhir perbincangan kami di rumah produksi Jahe pletok dari Depok, belakangan saya pun mengetahui bahwa mas Heri merupakan salah satu kompasianer yang aktif menulis era tahun 2011-2015. Tiada hal yang lebih membahagiakan dari perubahan slogan sharing and connecting menjadi beyond blogging, bahwa melalui tulisan inilah sebentuk support dari, oleh dan untuk Kompasianers.
Jika bukan  Kompasianers yang mensupport Usaha rekan sesama kompasianers, maka siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H