Jika beberapa sektor ekonomi masih dirasa berat dan lambat, tak perlu kita pesimis. Yakin bangsa kita tak akan sekarat. Harkitnas tidaklah sendiri dalam memantik semangat masyakarat.
Sehari setelah Harkitnas, momentum suci umat Nasrani mengiringi. Ya, kenaikan Isa Al Masih esok akan tetap diperingati. Meski pendemi masih melingkupi. Toleransi untuk tidak melakukan ibadah keagamaan pun harus tetap dipatuhi, yakin ini bagian dari ujian semangat persatuan dan kesatuan.
Harkitnas, kenaikan Isa Al-Masih masih terus akan disusul dengan perayaan Idul Fitri bagi segenap umat Islam di penjuru dunia. Saya bukan penganut ilmu utak atik gatuk. Namun ini sebuah pesan tersendiri bagi kita, bahwa Tuhan masih mengirimkan kebahagiaan ditengah wabah yang mengancam keselamatan nyawa manusia.
La Tahzan!!! Jangan bersedih!!! Seperti sebuah judul buku yang pernah saya baca. Jangan gaduh atau ribut hanya karena narasi. Negeri ini butuh persatuan dan kesatuan warganya untuk bersama-sama bangkit dari keterpurukan akibat Korona.
Tetap produktif meski hanya dalam kapasitas terbatas. Bergotong royong sekecil apapun bentuknya. Senyum, sapa dan menebar kalimat positif untuk saling menyemangati hingga bisa menjadi pengantar kebahagiaan bagi semua a.
Yakin kita akan bangkit. Perlahan dan pasti kembali pulih seperti semula. Meski itu semua butuh kesabaran, pengorbanan untuk tidak mudik, tetap menjaga jarak. Jaga persatuan dan kesatuan menuju hari baru yang diidam-idamkan, hari dimana semua kembali normal seperti semula. Jangan bersedih. Ingat, lebaran sebentar lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H